Sukses

Malam Mencekam di Pelalawan Imbas Teror Gerombolan Beruang

Setidaknya ada lima ekor beruang yang menyambangi Dusun Teluk Mundur. Ada satu ekor yang besar jika berdiri lebih besar dari drum minyak.

Pekanbaru - Gerombolan beruang liar yang berkeliaran di Dusun Teluk Mundur, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, meresahkan warga sekitar.

Ketua RW 06 SP II Dusun Teluk Mundur, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Nasib, mengatakan kawanan beruang tersebut telah meneror kampung sejak dua pekan lalu. Bahkan, hewan liar tersebut telah memangsa ternak ayam dan unggas milik warga.

"Pokoknya sudah banyak ayam warga yang dimakan beruang itu. Mungkin ratusan ada tuh," ungkap Nasih, Jumat, 7 September 2018.

Informasi yang dihimpun Riauonline.co.id, Dusun Teluk Mundur yang juga kenal sebagai Teluk Mundou ini, dikelilingi hutan yang menjadi habitat beruang. Oleh sebab itu, menurut Nasib, warga kerap melihat beruang masuk kampung dan keluar menuju hutan.

Setidaknya, kata Nasib, terdapat lima ekor beruang liar. Namun, yang kerap terlihat memasuki kampung adalah beruang api berwarna merah dan beruang madu yang hitam. "Ada satu ekor yang besar. Kalau berdiri lebih besar dari drum minyak," sebutnya

Warga mulai resah karena kawanan beruang liar tersebut merusak kandang dan ternak mereka, bahkan hingga merusak rumah warga. Setiap malam ada warga yang kehilangan ternah dan tidak hanya di satu tempat. Bahkan, dalam sehari, ada tiga hingga empat warga yang ternaknya dimakan binatang buas itu.

Namun hingga kini, kata Nasib, belum pernah terjadi konflik fisik antara masyarakat dan beruang itu. Kendati demikian, masyarakat khawatir jika beruang hingga menyerang warga di saat bertemu tanpa sengaja.

Untuk itu, warga melakukan ronda setiap malam dan menyusuri permukiman warga, mencegah beruang masuk dan mengamankan warga. "Kalau malam tak ada lagi warga yang berani keluar. Takut jugalah. Memang belum ada yang diserang beruang," ujarnya.

Selama ini, menurut Nasib, beruang liar menampakkan dirinya hanya sekali dalam tiga bulan. Namun, kini beruang liar itu kerap muncul di kampung mereka. Masyarakat berharap agar kawanan beruang liar itu segera ditangkap agar tidak menciptakan rasa takut dan menghindari konflik dengan manusia.

 

Baca berita lainnya dari Riauonline.co.id di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.