Sukses

Cerita 3 Serpihan Peluru yang Menancap di Leher Korban Penembakan Tol Pasteur

Bukan hanya bersarang, Kepala IGD RSHS Bandung menyebut tiga serpihan proyektil peluru juga melukai tulang keenam korban penembakan Tol Pasteur.

Bandung - Korban penembakan di Tol Pasteur Bandung, Hani (21), masih terbaring lemas di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Walau kondisinya sudah membaik, gerak tubuhnya masih terbatas dan terancam lumpuh akibat tiga serpihan peluru bersarang di lehernya.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS Bandung, Doddy Tavianto, mengatakan serpihan proyektil peluru di leher korban harus diangkat. Karena itu, korban yang tiba di RSHS pada Jumat, 31 Agustus 2018, pukul 12.26 WIB langsung menjalani operasi pada malam harinya.

Operasi itu dijalankan untuk mengangkat dan membersihkan proyektil peluru di leher korban.

"Tidak hanya bersarang, bahkan peluru melukai ruas tulang ke enam leher bagian belakang korban. Serpihan proyektil sebanyak tiga dengan ukuran 2 milimeter," kata Doddy di RSHS Bandung, Senin (3/9/2018).

Luka tersebut mengakibatkan tekanan darah dan detak jantung korban tidak normal, yakni 80/50. Selain itu, fungsi otot kaki dan tangan pun tidak normal.

Bahkan, ia mengungkapkan korban penembakan dalam keadaan lumpuh. Namun, belum dipastikan apakah kelumpuhan yang dialami Hani bersifat permanen atau sementara.

Korban juga sempat dipasangi alat bantu pernapasan di ruang perawatan. Adanya kerusakan tulang leher mengakibatkan gangguan pernapasan.

Setelah kondisi korban penembakan membaik, alat bantu pernapasan akan dilepas. Korban kini sudah bisa berkomunikasi, makan lunak, dan minum. Sementara, fungsi otot kaki dan tangan belum ada perubahan sejak dirujuk di RSHS.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana mengatakan, korban diperkirakan ditembak orang tidak kenal dengan jarak 100 meter di dalam mobil dari lampu merah simpang Pasteur Bandung, Jumat dini hari, 31 Agustus 2018.

Polisi telah memeriksa rekaman dari delapan CCTV di sekitar lokasi penembakan untuk mengungkap siapa pelakunya. Berdasarkan rekaman CCTV, ia menyebut penembak ada di antara dua orang yang berboncengan saat mengendarai sepeda motor.

"Sejauh ini, yang sudah kita dapatkan adalah pelaku menggunakan sepeda motor sebanyak dua orang berboncengan," ungkapnya.

Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.