Sukses

Pemuda Pemilih Pandai Banten Bagikan 1.200 Telur Ayam kepada Warga, Bantu Cegah Stunting

Komunitas anak muda yang menamakan diri Pemuda Pemilih Pandai Provinsi Banten turun langsung ke rumah-rumah warga membagikan ribuan butir telur ayam kepada warga secara bertahap.

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas anak muda yang menamakan diri Pemuda Pemilih Pandai Provinsi Banten turun langsung ke rumah-rumah warga membagikan ribuan butir telur ayam kepada warga secara bertahap.

Aksi sosial yang mengarah kepada pencegahan stunting ini berlangsung selama empat hari sejak 8-11 Januari 2024, dengan target ratusan anak-anak yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Serang.

Koordinator Pemuda Pemilih Pandai Provinsi Banten, Yogi alias Goy (27) mengatakan, untuk tahap awal telur ayam dibagikan kepada 600 anak-anak didampingi orangtua masing-masing.

“Telur yang dibagikan sebanyak 1.200 butir tersebar di sepuluh kecamatan Kabupaten Serang. Dengan rincian hari pertama (tiga kecamatan), hari kedua (tiga kecamatan), hari ketiga (dua kecamatan) dan hari keempat (dua kecamatan),” kata Yogi, Rabu (10/1/2024).

Dia menyatakan, kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa pemuda juga peduli dengan pencegahan stunting khususnya di Serang. Untuk tahap awal pembagian telur difokuskan pada 10 kecamatan yang di antaranya terdapat lokasi kasus (Lokus) stunting di Serang.

Ke-10 kecamatan tersebut yakni Petir, Tanjungteja, Cikeusal, Kragilan, Kopo, Cikande, Ciruas, Kragilan, Pontang dan Baros. Sementara kecamatan yang menjadi 10 lokus penanganan stunting di Serang meliputi Jawilan, Kopo, Cikeusal, Pabuaran, Binuang, Baros, dan Padarincang.

Pemuda pemilih pandai ini merasa terpanggil untuk ikut berperan menekan angka stunting dan siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Pasalnya, kata Yogi, berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2019, angka stunting di Kabupaten Serang sebesar 39,43 persen. Pada 2021 turun 12,23 persen, dan pada 2022 menurun di angka 0,8 persen.

Sementara berdasarkan data angka prevalensi stunting Kabupaten Serang pada 2021 mencapai 27,2 persen dan pada 2022 menjadi 26,4 persen atau turun 0,8 persen.

Pemkab Serang mencatat sebanyak 110.431 anak atau 86,15 persen dan prevalensi balita stunting 6.662 anak atau 6,03 persen. Angka ini muncul setelah dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita pada medio Agustus 2023.

Kendati Banten tidak masuk dalam 10 Provinsi dengan angka stunting tertinggi nasional, namun pihaknya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Pemkab Serang melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBP3A) salah satunya sudah menyosialisasikan kepada 52 dapur sehat stunting (Dahsat) di daerah itu.

Dahsat sendiri berperan aktif menangani anak penderita stunting dengan memberikan makanan olahan daun kelor seperti sayur, puding, kue, minuman dan varian lainnya yang disukai anak-anak.

Di sisi lain, Yogi menyatakan, kegiatan peduli stunting yang diinisiasi ini merupakan gerakan moral pemilu damai pemilih pandai. Harapannya pemuda yang lain juga ikut berkontribusi memberikan aksi nyata yang berdampak walaupun nilainya kecil.

"Yang kami buat ini aksi, bukan nanti," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontinyu

Ke depan, Pemuda Pemilih Pandai akan secara kontinyu membagikan telur di wilayah Banten lainnya seperti Tangerang dan Pandeglang. Anggarannya diambil dari dana hasil swadaya masyarakat dan penggalangan berbagai donator bila sudah terkumpul akan dibelanjakan susu untuk diberikan kepada masyarakat.

“Kiranya kegiatan ini dapat motivasi bagi masyarakat dan pemuda lain untuk saling berbagi agar anak Indonesia terbebas dari stunting. Terutama di tahun politik, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 kita para pemuda harus menjadi pemilih pandai,” ajak Goy.

Salah seorang tokoh perempuan menilai secara pribadi kegiatan pemuda bagi-bagi telur untuk pencegahan stunting sangat bagus patut dicontoh. Dengan adanya pembagian telur tersebut akan menambah gizi kepada anak kususnya balita untuk memenuhi asupan empat sehat lima sempurna.

"Mungkin bisa untuk keseimbangan gizi juga. Kita berharap untuk kelanjutannya mungkin bisa lebih lagi dikasih stimulan untuk tumbuh kembang yang bgus, sehingga menjadikan generasi penerus yang sehat, kuat dan dengan sendirinya pasti SDM-nya juga oke," kata Sunarsih yang juga Ketua PAUD di Kampung Rancondo, Kopo, Kab. Serang.

Menurutnya upaya pencegahan stunting juga sudah digencarkan Pemkab Serang melalui bantuan paket sembako untuk penekanan angka stunting.

"Yang berupa menu telur pertama dan hingga sekarang masih berjalan mungkin ada yang namanya dapur sehat stunting (dahsat)," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.