Sukses

AHY: Dalam Perang Apapun Kelengahan Adalah Sumber Kekalahan

Agus Yudhoyono (AHY) menghadiri Konferensi Pers: Siaga Jaringan Nusantara Gerakan Anti Curang.

Liputan6.com, Jakarta Agus Yudhoyono (AHY) menghadiri Konferensi Pers “Siaga Jaringan Nusantara Gerakan Anti Curang" yang diselenggarakan oleh Jaringan Nusantara (JN), di AHY Command Center, Posko Agus-Sylvi, Jl. Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu (18/1). Tujuannya adalah untuk menjaga pemilu bersih dan anti kecurangan.

Berikut adalah pesan yang disampaikan Agus pada acara tersebut.

Bismilahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Yang saya hormati, Bang Aam Sapulete. Yang saya cintai dan banggakan para sahabat teman-teman yang tergabung dalam Jaringan Nusantara, yang saya tahu persis telah berjuang pagi, siang, dan malam untuk menjaga Agus-Sylvi. Dan hari ini secara resmi dideklarasikan semangat anti curang dalam sebuah gerakan, dan ini kita harapkan diawali oleh JN tetapi kemudian menjadi gerakan sosial, gerakan masyarakat khususnya warga Jakarta secara keseluruhan agar benar-benar meyakinkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta ini berjalan dengan aman, lancar, dan juga tidak ada kecurangan.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada JN yang telah menggagas gerakan ini. Termasuk kemarin kita juga sudah meluncurkan aplikasi “Jaga Agus-Sylvi”, ini tentu semuanya saling terkait. Saya tentu ingin sekali menyampaikan pesan ini kepada seluruh relawan, seluruh simpatisan, dan kepada pendukung Agus-Sylvi lainnya yang tidak mungkin kita sebut satu-persatu. Yang jelas, tiga bulan sudah kita berjuang, bergerilya menemui masyarakat diseluruh wilayah Jakarta. Mencatat, mendengar aspirasi mereka secara langsung, mendengarkan jeritan hati mereka, dan untuk itulah mengapa saya juga akhirnya memutuskan atau mengakhiri ikatan dinas TNI. Karena saya benar-benar ingin menjadi bagian dari perjuangan ini, dan akhirnya apa yang kita lakukan telah mencapai hasil atau kemajuan-kemajuan yang patut kita syukuri.

Berbagai survey menempatkan pasangan calon Agus-Sylvi nomor urut satu ini dengan angka yang baik. Alhamdulillah. Walaupun saya berkali-kali mengatakan hasil survey bukan sebagai patokan mutlak, hasil survey sebagai guidance saja, jelaskan kepada kita apakah kita sudah bergerak dengan benar. Tetapi saya juga sering sekali mengatakan kita tidak boleh merasa cepat puas. Kalau kita merasa puas dengan hasil survey, kemudian ada kecendurangan kita untuk lengah. Dalam perang apapun, perang militer, perang politik, kelengahan merupakan sumber kekalahan. Oleh karena itu saya sangat bersyukur dibentengi oleh kawan-kawan yang tidak pernah merasa cepat puas, dan tidak pernah mau lengah, selalu waspada. Betul? Selalu waspada.

Kita tidak berpikir buruk, tetapi justru kita melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya kecurangan. Preventif lebih baik, dan tentunya langkah-langkah tersebut dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Sekali lagi mudah-mudahan in bisa dilakukan kemudian disosialisasikan dengan lebih baik. Pertama tidak dilakukan kecurangan sebelum kampanye. Money Politics bisa bergentayangan, ada modus dibayar supaya tidak ke TPS. Saya dengarkan masukan-masukan itu selama di lapangan, saya catat semuanya dan teman-teman juga pasti lebih tau dari saya. Karena di sini banyak senior-senior, veteran-veteran politik, aktivis, yang luar biasa malang-melintang, yang memperjuangkan rakyat kota ini, dan memperjuangkan negeri ini.

Jadi bagi saya JN, itu bukan barang baru, dan karena mereka tahu persis apa yang telah terjadi selama ini. Untuk itu pula mereka melakukan gerakan anti-curang ini.

Dan ini harus kita sambut dengan baik karena kita ingin sekali lagi demokrasi ini berjalan lebih baik kedepan. Pertama tadi, jangan sampai terjadi kecurangan sebelum pencoblosan. Yang kedua, jangan terjadi kecurangan di hari-H 15 Februari 2017 saat pencoblosan. Baik di TPS, baik diperjalanan menuju ke kelurahan, kecamatan, sampai dengan titik akhir di KPUD. Ada perjalanan, ada modus juga dan ada pengalaman-pengalaman sebelumnya di tempat lain juga terjadi, kecurangan terjadi saat itu, saat hari pencoblosan. Nah kemudian pada saat rekapitulasi, berarti pasca pencoblosan, juga harus dikawal. Jangan sampai ada kecurangan termasuk menggunakan IT. Ini adalah sesuatu yang harus kita lakukan atau antisipasi dengan sebaik-baiknya.

Saksi menjadi sangat penting. Peran saksi harus benar-benar bisa meyakinkan tidak terjadi kecurangan-kecurangan tersebut. Selebihnya tentu kita ingin terus berikhtiar dan berjuang sebaik-baiknya untuk terus meningkatkan elektabilitas. Dan yang paling penting tadi saya menyebutkan sedikit tentang survey itu, kita, saya, dan Mpok Sylvi tidak ingin menjadi pemimpin survey atau gubernur survey, kita ingin menjadi gubernur rakyat.

Jadi tidak ada artinya survey tersebut kalau 15 Februari, pilgub DKI Jakarta ini tidak berjalan dengan baik. Artinya kemenangan akhir dari perjuangan ini, ditentukan pada hasil suara yang diperoleh tiap-tiap paslon dan tentu kita ingin menjadi yang nomor satu.

Jadi sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas gagasan, kerja keras, perjuangan. Perjuangan belum berakhir Bang Aam, kita lanjutkan terus. Jaga stamina, energi, konsentrasi. Satu bulan kurang menuju tanggal 15 Februari, tentu ini adalah masa-masa kritis yang sangat menentukan, dan kita lah menjadi motor-motor penggerak. Dan saya yakini relawan-relawan Agus Sylvi adalah relawan yang memiliki dedikasi dan juga militansi untuk berjuang sekuat tenaga.

Terima kasih sekali lagi, saya akan monitor bagaimana progressnya. Saya doakan teman-teman juga sehat walalfiat ya. Sesuai dengan kaos yang dipakai “Vote AHY-Sylvi, This is Our Time”. Mudah-mudahan ini memang benar-benar saat kita mendapatkan kesempatan untuk memimpin rakyat Jakarta menuju Jakarta yang lebih baik, maju, aman, adil, dan sejahtera. Terima kasih.

Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.