Sukses

Menolak Elektrifikasi, Honda Tetap Hadirkan Type R dengan Nol Emisi

Honda adalah salah satu pabrikan yang menolak untuk melakukan transformasi sportcar ikoniknya Type R ke era elektrifikasi. Menurut mereka, model tersebut saat ini tidak akan memiliki penggerak listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Semakin masifnya tren elektrifikasi di industri otomotif, tidak serta merta membuat pabrikan otomotif melakukan peralihan teknologi dari Internal Cumbustion Engine (ICE) ke baterai listrik.

Honda adalah salah satunya yang menolak untuk melakukan transformasi sportcar ikoniknya Type R ke era elektrifikasi. Menurut mereka, model tersebut saat ini tidak akan memiliki penggerak listrik karena untuk saat ini pabrikan tersebut masih percaya diri dengan kehadiran mesin ICE.

Hideki Kakinuma, Lead Engineer for The Type R Project, menjelaskan bahwa keandalan performa tinggi untuk mobil Type R adalah sebuah hal yang sangat penting bagi perusahaannya.

"Tanpa Type R, tidak ada Honda," jelasnya seperti dilansir Carscoops.

Namun, ketika dihadapi dengan regulasi emisi di Eropa yang lebih ketat pada masa yang akan datang, mau tidak mau membuat pihaknya harus berpikir panjang agar tetap bisa menghadirkan sportcar tersebut dengan emisi yang lebih hijau.

Ini adalah sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh Honda, namun demikian, model tersebut kabarnya tetap akan diproduksi dengan mesin konvensional tetapi memiliki nol emisi.

"Sangat sulit untuk memikirkan model sport seperti itu di batas-batas ini," tambahnya.

Dengan kondisi seperti itu, justru menjadi pemantik bagi Honda untuk bekerja lebih keras untuk menghadirkan Type R dengan performa yang tinggi namun tetap ramah lingkungan.

"Tantangan baru untuk memberikan kesenangan berkendara kepada pelanggan kami. Ya, kami pasti akan tertarik untuk menghadirkan Type R lebih lanjut," bebernya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

400 Unit Mobil Mengikuti Uji Emisi Asuransi Astra

Asuransi Astra (Garda Oto) bekerja sama dengan Bengkel Auto 2000, di Graha Asuransi Astra, TB Simatupang, Jakarta Selatan mengadakan uji emisi, yang diikuti lebih dari 400 mobil, yang terdiri dari para pelanggan, komunitas, media hingga masyarakat umum.

Uji emisi ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dan kualitas hingga memonitor efisiensi pembakaran mesin kendaraan bermotor.

Hal ini penting dilaksanakan karena memiliki dampak nyata terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Faktanya, tingkat polusi udara di Jakarta pada tahun 2022 perlu diwaspadai.

Berdasarkan data Real-time Air Quality Index (AQI), pada awal Desember 2022, konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta tercatat 4,8 kali dari nilai pedoman standar kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

"Uji emisi ini juga tak hanya memberikan dampak baik bagi lingkungan dan kesehatan namun juga keselamatan bagi para pengguna lalu lintas dengan kondisi kendaraan yang layak digunakan," ujar Hendry Yoga, operation director Asuransi Astra, dalam keterangan resmi, Rabu (14/12/2022)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah menargetkan penurunan 41 persen polutan berbahaya partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron atau PM2,5 pada 2030.

3 dari 3 halaman

Infografis Gebrakan Kuda Hitam Maroko di Piala Dunia 2022

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.