Sukses

Berburu Moge Cruiser, Pilih Honda Rebel atau Kawasaki Vulcan S?

Honda Rebel dengan Kawasaki Vulcan S merupakan moge yang mengadopsi gaya cruiser. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada sektor mesin, namun, keduanya merupakan rival yang berdekatan.

Liputan6.com, Jakarta - Honda Rebel dengan Kawasaki Vulcan S merupakan moge yang mengadopsi gaya cruiser. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada sektor mesin, namun, keduanya merupakan rival yang berdekatan. Alasannya? Sama-sama di kelas menengah dengan harga berdekatan, Rebel terbaru dibanderol Rp 169,2 juta OTR dan Vulcan di angka Rp 185,5 juta OTR. Siapa yang paling memikat?

Mesin

Sudah pasti sektor ini tak bisa dimenangkan Rebel. Vulcan dibekali mesin besar dan otomatis lebih bertenaga. Konfigurasi paralel-twin 649 cc DOHC menempel di rangka double pipe perimeternya. Dengan ukuran bore dan stroke 83 x 63 mm, serta dua injektor bensin, ia sanggup memberi pusaran daya 61 Tk/7.500 rpm dan torsi 63 Nm/6.600 rpm. Besar!

Lantas Honda Rebel, harus puas dengan amunisi paralel-twin 471 cc DOHC. Dalam catatan angka, tenaga maksimalnya 44,9 Tk/ 8.500 rpm dan torsi 43,6 Nm/5.500 rpm. Namun, ukuran diameter dan langkah dibuat hampir setara, alias square engine (67 x 66,8 mm). Mestinya keluaran tenaga bisa jauh lebih merata dan linear sejak putaran bawah.

Tanggung jawab yang dihela juga berbeda. Meski lebih kecil, Rebel hanya menugaskan mesin 500 cc-nya untuk menarik bobot total 191 kg. Lain lagi Kawasaki, berat keseluruhan mencapai 226 kg. Walau, tetap saja kemampuan Kawasaki belum bisa terkalahkan saat sudah menghitung angka Power to Weight Ratio.

Nah, mengenai transmisi, Honda sedikit lebih baik. Keduanya sama-sama memakai gearbox enam percepatan. Tapi, versi terbaru Honda Rebel sudah dilengkapi Assist dan Slipper Clutch - yang otomatis membuat tuas lebih ringan - sekaligus mencegah ban terkunci saat proses downshifting. Kawasaki belum punya itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fitur

Minim fitur. Baik Rebel dan Vulcan tak memiliki banyak perangkat canggih, khususnya untuk kepentingan berkendara. Kontrol traksi absen, riding mode juga tak ada. Karena masih konvesional, tanpa throttle-by-wire. Padahal untuk ukuran mesin sebesar itu, setidaknya kontrol traksi sudah menjadi standar.

Namun Rebel setingkat lebih baik. Panel instrumennya baru, mengadopsi model digital. Isinya pun informatif. Dari kecepatan, hal fundametal, hingga soal konsumsi bahan bakar dan segala komputasinya. Pencahayaan juga telah memakai LED dari depan ke belakang.

Vulcan, cenderung konvensional. Meski informasi yang disajikan pada instrumen kurang lebih sama, namun bentuknya masih perpaduan analog digital. Display sangat sederhana. Selain itu, sektor pencahayaan masih memakai bohlam. Tak ditemukan LED baik di headlight maupun stoplamp.

 

3 dari 3 halaman

Konstruksi

Tidak ada yang spesial di sini. Suspensi teleskopik 41 mm masih diandalkan kedua motor. Tapi di belakang, Rebel memakai model dual shock yang bisa disetel. Sementara Vulcan memakai monoshock berposisi setengah tidur di tengah. Dan juga ada adjuster. Sebagai motor bergaya klasik, Rebel rasanya lebih relevan ketimbang gaya yang diadopsi oleh Vulcan.

Dimensi cruiser jagoan Honda lebih ringkas. Total (PxLxT) 2.205 x 820 x 1.090 mm dan jarak sumbu rodanya 1.490 mm. Tinggi jok ke tanah juga sangat mudah diakses, 690 mm. Siapapun mudah memijakkan kaki sempurna. Vulcan agak bongsor. Ukuran panjangnya 2.311 mm, lebar 881 m, sementara tinggi 1.099 mm. Poros roda pun menyentuh 1.574 mm, sehingga saat bermanuver pasti lebih praktis pakai Rebel. Apalagi di padatnya jalanan kota. Lantas seat height, sedikit lebih tinggi, 706 mm. Masih sangat bisa ditolerir.

Desain

Walaupun memiliki tema sama (cruiser), ada perbedaan corak antara dua motor ini. Rebel, condong ke gaya klasik dengan ornamen modern. Secara keseluruhan, ia masih bertahan dengan komposisi motor lawas. Lampu bulat, sein terpisah, hingga memakai dual shock di belakang. Sepatbor membulat juga tertera di depan dan belakang.

Sebaliknya, Vulcan dibuat lebih modern. Tampak dari bodinya yang memberi siluet futuristik. Lampunya saja oval, lantas tangki membulat dibuat memanjang. Ditambah lagi monoshock berada di tengah, dengan posisi setengah tidur. Ini sangat mencirikan motor modern.

Tergantung selera memang. Namun rasanya, padanan Rebel lebih mudah diterima khalayak. Ditambah opsi warna lebih atraktif dan beragam. Vulcan, bukan selera semua orang. Tampilan semacam itu sedikit brutal. Dan pilihan warnanya juga sedikit. Plus hanya didominasi hitam. Terlalu Monoton.

Kesimpulan

Bicara soal performa, tentu dimenangkan Vulcan. Kami rasa hanya itu satu-satunya aspek yang paling unggul. Soal fitur, dimensi, hingga desain (tergantung selera), Rebel lebih baik dan relevan dijadikan moge harian. Harganya pun tak semahal Vulcan. Apa yang didapat rasanya sudah sangat cukup meski kemampuan lajunya tak berlebih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.