Sukses

Kapan Istilah SUV Mulai Populer di Indonesia?

Mobil berjenis SUV atau sport utility vehicle dinilai lebih gagah dibanding model lainnya. Model ini pun dipilih bagi yang ingin naik kelas dari LSUV atau LMPV.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil berjenis SUV atau sport utility vehicle dinilai lebih gagah dibanding model lainnya. Model ini pun dipilih bagi yang ingin naik kelas dari LSUV atau LMPV.

Konsep SUV di negara Barat sudah dikenal sejak lama. Namun dalam kacamata pengamat otomotif Bebin Djuana, konsep awal SUV di Indonesia mulai dikenal di pertengahan tahun 1990-an.

"Di tahun 70an dan 80an, orang cuma mengenal jip. Baru di kisaran pertengahan tahun 90an, orang mengenal SUV," ujarnya.

Inspirasinya menurut Bebin adalah soal bagaimana Kerajaan Inggris merasa sebuah Land Rover dinilai kebesaran dan kepanjangan untuk kendaraan sang Ratu dan keluarga Istana Buckingham.

Akhirnya Land Rover kemudian membuat Range Rover agar besarnya dinilai pas buat anggota kerajaan. Langkah ini kemudian menjadi kompor bagi produsen lain yang kemudian melahirkan SUV.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Kehadiran SUV

Orang Indonesia asyiknya ramai-ramai, makanya yang laku adalah MPV. Sementara jalan di Indonesia ketika orang pakai MPV masih ada beberapa kendala, entah jalan rusak, lubang, dan sebagainya. Itulah kenapa SUV menjadi menarik, menjadi pilihan, ujarnya di tengah test drive media untuk SUV Glory 560 yang punya mode sport.

Untuk itulah mengapa banyak produsen otomotif yang menambahkan varian SUV 7 penumpang dalam lini produknya dari biasanya 5 penumpang. Ini karena orang Indonesia mau kendaraan yang bisa dimuati orang banyak, layaknya MPV.

Tren SUV akan terus naik, terutama yang menginginkan bisa dinaikin banyak orang. Jadi saya rasa arahnya akan ke sana. Tidak hanya untuk pria, wanita juga sekarang ini banyak memakai jenis-jenis SUV dari yang awalnya sedan, pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.