Sukses

Maksimalkan Performa, Ferrari Rombak Desain Knalpot

Perubahan pada knalpot Ferrari ini dilakukan seiring pergantian desain sayap belakang yang lebih melengkung. Sekaligus juga kemungkinan adanya pembuangan ekstra dari sayap belakang.

Liputan6.com, Jakarta Tim balap Ferrari terus melakukan rombakan pada mobil balapnya. Kali ini, Ferrari baru saja menguji coba penggunaan sistem knalpot baru pada Grand Prix Jerman. Knalpot dengan desain unik dan baru itu disambungkan dari saluran mesin turbo. 

Desain knalpot ini sudah dipasang pada pada mobil Sebastian Vettel. Sementara Kimi Raikkonen masih menggunakan knalpot lama. Demikian dilansir motorsport.com, Sabtu (21/7/2018).

 

Perubahan pada knalpot Ferrari ini dilakukan seiring pergantian desain sayap belakang yang lebih melengkung. Sekaligus juga kemungkinan adanya pembuangan ekstra dari sayap belakang. 

FIA sendiri dalam setahun belakangan telah membatasi aerodinamis mobil yang tercipta dari knalpot mobil.

Namun agar mobil bisa tetap aerodinamis, mereka harus memanfaatkan gas buang. Mengubah desain knalpot adalah salah satu cara yang ditempuh Ferrari terkait hal ini. 

Perubahan knalpot ini juga bakal menguntungkan karena mesin bisa dikemas lebih tertutup dan rapat. 

Selain mengubah desain knalpot, Ferrari juga bakal menggabungkan pipa pembuangannya di atas knalpot karena adanya pilar kembar untuk sayap belakang. 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mesin Ferrari Diakui Sebagai yang Terbaik di F1 2018

Nama Ferrari kembali naik daun di ajang balapan Formula 1 (F1) musim 2018. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan tim Ferrari dengan pembalapnya, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen yang kerap naik podium di beberapa laga terakhir.

Bahkan, bos tim Red Bull Racing, Christian Horner mengakui status pemilik mesin F1 terbaik sudah berubah jadi milik Ferrari di 2018.

“Saya pikir itu menetapkan patokan sekarang,” jawab Horner ketika ditanya soal mesin Ferrari terbaik di F1. Demikian dilansir Motorsport.

Tak hanya itu, Horner juga manyatakan, imbas dari perfoma terbaik mesin Ferrari juga dirasakan tim balap lain.

“Kamu bisa melihat dengan Haas dan Sauber juga mendapatkan keuntungan bagus,” ungkapnya.

Horner juga mengomentari perihal pembalap asal Belanda, Max Verstappen yang juga berada di tim Red Bull terlihat kesulitan saat harus membalap Raikkonen di sirkuit Silverstone beberapa waktu lalu.

Hal itu diakuinya karena mesin Renault yang digunakan pada mobil Verstappen terasa sulit, sehingga terlihat berada dalam kejuaraan berbeda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.