Fokus Hamdan Zoelva Jadi Wakil Ketua MK

Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva terpilih menjadi Wakil Ketua Mahmakah Konstitusi (MK). Dalam menjalani tugas barunya ini, Hamdan akan fokus pada tugas manajerial dan membantu tugas Ketua MK.

"Itu menjalankan tugas-tugas yang sifatnya manajerial karena fungsi yudisial itu pada dasarnya semua hakim itu sama yang tidak bisa diperintah oleh ketua dan wakil ketua adalah pendapat masing-masing dari teknis yudisial hakim," kata Hamdan di Gedung MK, Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Sistem kepemimpinan di MK, kata Hamdan, tugas-tugas manajerial yang sifatnya operasional sudah dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen). Namun segala operasional di MK tentu melalui arahan pimpinan.

"Secara operasional dilaksanakan oleh Sekjen tapi tentu atas arahan dari pimpinan, yaitu ketua yang dibantu wakil ketua," jelas mantan politisi Partai Bulan Bintang itu.

Sementara, tugas protokoler yang diemban dirasa tidak terlalu sulit seperti pejabat di eksekutif. Namun, dari sisi tanggung jawab, Hamdan menilai, wakil ketua MK lebih berat dari eksekutif.

"Mungkin boleh dikatakan tanggung jawabnya besar, tapi tugasnya tidak terlalu berat. Karena tugasnya manajerial dan protokoler. Karena itu sebagai wakil ketua tentunya bersama-sama dengan ketua membantu ketua dalam menegakkan tugas-tugas yudisial dari Mahkamah Konstitusi dan tugas dari Mahkamah Konstitusi itu sendiri," tandasnya.

Hamdan Zoelva terpilih menjadi Wakil Ketua MK melalui rapat pleno yang dihadiri oleh seluruh hakim konstitusi. Dalam pemungutan suara, Hamdan mengalahkan calon lainnya, Fadil Sumadi dengan selisih 2 suara. Hamdan memperoleh 5 suara sementara Fadil memperoleh 3 suara. Sedangkan 1 suara menyatakan abstain. (Ary/Sss)