Sukses

Capres 2014, `PKB Tersandera Rhoma Irama`

"PKB menjadi sulit untuk menyebut dan serius mencalonkan figur capres selain Rhoma."

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diwacanakan bakal mengusung Rhoma Irama sebagai capres pada Pemilu 2014 mendatang. Baliho PKB bertuliskan 'Partai-nya Ksatria Bergitar' sudah terpampang di Jakarta Selatan.

Namun menurut Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara Gugus Joko Waskito, menilai PKB telah 'tersandera' atau 'terkurung' oleh Rhoma Irama.

"PKB menjadi sulit untuk menyebut dan serius mencalonkan figur capres selain Rhoma," kata Gugus, Senin 22 Juli 2013 malam.

Dia mengatakan, sejak awal, PKB tampak berusaha mencari sensasi dengan memunculkan figur Rhoma Irama yang dikenal sebagai 'Raja Dangdut' sebagai capres.

Meskipun pencapresan Rhoma belum final, lanjut Gugus, kalau sampai PKB tiba-tiba beralih mengajukan figur lain selain Rhoma Irama sebagai capres, maka akan menjadi stigma negatif di masyarakat.

"Persepsi masyarakat akan mengatakan bahwa PKB main-main dan tidak serius," katanya.

Lebih lanjut Gugus mengatakan bahwa akhir-akhir ini publik digiring dan dipersepsikan menyepakati bahwa figur capres potensial 2014 adalah Joko Widodo atau Jokowi sebagai "Satria Piningit".

Dalam hal ini, sambung dia, PKB tidak bisa ikut-ikutan bermain opini untuk menyebut Jokowi sebagai capresnya, karena PKB sudah terlanjur mencapreskan Rhoma Irama. Padahal sosok Rhoma Irama saat ini belum bisa disejajarkan dengan Jokowi, baik dari sisi popularitas, akseptabilitas, maupun elektabilitas sebagai figur capres.

Dikatakannya, Aburizal Bakrie, Hatta Radjasa, dan Prabowo Subianto pun akhirnya ikut serta dalam pusaran Jokowi. "Tapi karena Golkar, PAN, dan Gerindra sudah final ingin menjadikan ketua umumnya sebagai capres, maka sulit juga untuk berkomunikasi dengan Jokowi dan PDIP secara serius," tutup Gugus. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.