Sukses

Dishub Jakarta: Tarif TransJakarta Sudah 20 Tahun Tak Ada Penyesuaian, MRT dan LRT Tak Naik

Pemprov Jakarta tidak akan menaikkan tarif LRT dan MRT. Namun untuk TransJakarta sedang dilakukan kajian.

Diterbitkan 10 Oktober 2025, 07:49 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Jadi intinya...
  • Konektivitas transportasi umum Jakarta mencapai 91,8% populasi.
  • Tarif MRT dan LRT tidak akan naik karena masih sesuai kajian.
  • Tarif TransJakarta dikaji ulang karena sudah 20 tahun tidak berubah, perlu penyesuaian.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengakui, pihaknya tengah mengevaluasi tarif transportasi umum. Menurut dia, saat ini konektivitas layanan antar moda transportasi umum di Jakarta berada di angka 91% baik itu MRT, LRT, Jaklingko, hingga TransJakarta.

“Sekarang cakupan layanan kita sudah di angka 91,8%. Jadi warga Jakarta, jika kita distribusi populasi se-Jakarta, Itu 91,8% sudah terlayani oleh layanan angkutan umum. MRT, LRT, Transjakarta, termasuk KRL dan LRT,” kata Syafirn saat menjadi pembicara dalam MRT Fellowship Program 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Meski layanan semakin baik dan terkoneksi, namun Syafrin menegaskan, belum ada rencana perubahan harga untuk moda transportasi berbasis kereta. Menurut dia, sarana dan prasarana masih pada level sesuai. Khususnya untuk MRT.

“Saya pastikan tarif MRT dan LRT tidak naik, karena berdasarkan kajian untuk perhitungan, analisis willingness to pay dan ability to pay penggunanya masih dalam batas tarif yang berlaku saat ini. Jadi kalau kita lihat hitungan tahun lalu, angka keekonomian tarif MRT itu Rp 13.000 sekian. Tarifnya Rp 7.000. Sehingga subsidi tahun 2024 rata-rata per pelanggan itu sekitar RP 6.000. Nah ini masih masuk dari sisi perhitungan kita. Jadi tidak ada kenaikan tarif MRT dan LRT,” jelas Syafrin.

Namun untuk tarif Transjakarta, lanjut Syafrin, pihaknya tengah melakukan kajian. Sebab harga saat ini berlaku adalah angka yang ditetapkan pada 20 tahun lalu sebesar Rp3.500.

“Jika kita melihat angka Upah Minimum Provinsi (UMP) saat itu dengan saat ini, 6 kali lipat. Jadi jika sekarang Rp 5,3 juta dibagi saja 6 itulah tarif UMP tahun 2005,” tutur dia. 

 

 

 

2 dari 2 halaman

Hitungan Inflasi

Syafrin menjelaskan, karena sudah 6 kali lipat kenaikannya, jika melihat angka inflasi maka rata-rata dalam 20 tahun terakhir mencapai 5,4%. Dengan demikian, jika dihitung dalam 20 tahun sudah ada kenaikan inflasi 186,7% dan jika disamakan dengan kenaikan harga barang, artinya sudah ada kenaikan sekitar 2,87 kali lipat.

“Jadi 2,8 kali lipat harga barang naik dari tahun 2005 ke 2025, 20 tahun dan oleh sebab itu tentu penyesuaian tarif itu dibutuhkan,” jelas Syafrin.

Syafrin menegaskan, penyesuaian tarif TransJakarta harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini demi menjaga keberlanjutan pelayanan. Salah satunya cost recovery.

“Kenapa disesuaikan? Karena kita harus menjaga keberlanjutan layanan. Karena layanan itu harus ada yang namanya Cost Recovery Minimum. Untuk kemudian selebihnya bisa ditutup dengan subsidi. Jadi itu hitungan analisis kita. Sehingga penyesuaian tarif untuk Transjakarta, Memang seharusnya sudah dibutuhkan,” jelas dia.

  • Jakarta adalah Ibu Kota Republik Indonesia.
    Jakarta adalah Ibu Kota Republik Indonesia.

    Jakarta

  • liputan6
    Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Ja

    Transjakarta

  • liputan6
    Moda Raya Terpadu atau disingkat MRT adalah sistem transportasi rel angkutan cepat di Jakarta.

    MRT

  • liputan6
    Lintas Rel Terpadu Jabodetabek atau disingkat menjadi LRT Jabodetabek adalah lintas rel terpadu yang berada di daerah Jabodetabek.

    LRT

  • Syafrin Liputo

EnamPlus