Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa hujan yang masih terus terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada bulan Mei 2025 merupakan fenomena tidak biasa.
Di tengah periode peralihan musim, justru curah hujan intens masih mendominasi di wilayah selatan Indonesia, seperti Jawa, Bali, NTB, hingga NTT.
Baca Juga
Fenomena ini dipicu oleh gangguan atmosfer aktif seperti gelombang Rossby Ekuator dan sirkulasi siklonik, yang memicu pembentukan awan-awan konvektif penyebab hujan intens. BMKG menyebutkan, meskipun umumnya cuaca cerah mulai mendominasi, potensi hujan deras disertai petir dan angin kencang tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Advertisement
“Wilayah selatan Indonesia mengalami periode hujan yang tidak biasa untuk bulan Mei, akibat anomali OLR dan pengaruh gelombang Rossby Ekuator,” ungkap BMKG dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).
Dalam periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau, seharusnya suhu udara cenderung meningkat, kelembaban menurun, dan curah hujan berkurang. Namun, BMKG mencatat dinamika cuaca saat ini menunjukkan anomali cuaca yang membuat hujan deras tetap terjadi meskipun suhu udara tinggi dan cuaca tampak cerah di pagi hingga siang hari.
Kondisi ini diperparah dengan masih aktifnya berbagai gangguan atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator, Low Frequency Wave.
BMKG melaporkan curah hujan tinggi dalam tiga hari terakhir, terutama di wilayah berikut:
- Ambon: 116,3 mm/hari
- Kepulauan Riau: 113,2 mm/hari
- Nusa Tenggara Timur: 101 mm/hari
- Sulawesi Utara: 80,1 mm/hari
BMKG juga merinci prakiraan cuaca pekan depan sebagai berikut:
Periode 9 – 11 Mei 2025
Potensi Hujan Lebat: Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, Papua Selatan
Potensi Angin Kencang: Maluku, NTT, Papua Selatan
Periode 12 – 15 Mei 2025
Potensi Hujan Lebat: Aceh, Sulawesi Utara
Potensi Angin Kencang: Maluku, NTT
Hujan di Tengah Terik, Waspadai Cuaca Ekstrem Sore hingga Malam
BMKG menegaskan, meskipun cuaca tampak cerah di pagi hari, perbedaan suhu ekstrem antara pagi dan siang serta ketersediaan uap air tinggi memungkinkan pembentukan awan hujan pada sore hingga malam hari. Ini membuat potensi hujan deras tidak merata namun intens, sering disertai petir dan angin kencang.
Wilayah rawan cuaca ekstrem meliputi: Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur dan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, hingga Maluku Utara.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk:
- Menghindari aktivitas langsung di bawah sinar matahari siang hari
- Tetap terhidrasi dan menjaga daya tahan tubuh
- Waspadai potensi banjir, longsor, dan jalan licin
- Menghindari berteduh di bawah pohon atau tiang saat hujan disertai petir
- Memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG atau media sosial resmi @info
Advertisement