Sukses

3 Fakta Terkait Kehadiran Jokowi pada Pemakaman Paus Fransiskus

Prabowo tak bisa menghadiri langsung pemakaman Paus Fransiskus. Untuk itu, para tokoh yang diutus Prabowo ini diharapkan dapat mewakili Indonesia menyampaikan belasungkawa wafatnya Paus Fransiskus.

Diperbarui 28 Apr 2025, 13:40 WIB Diterbitkan 28 Apr 2025, 12:34 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengutus sejumlah tokoh untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025. Sejumlah tokoh tersebut yakni, Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai, hingga Igantius Jonan.

"Atas nama pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kepada wartawan, Rabu 23 April 2025.

"Di antara tokoh-tokoh yang diutus oleh Bapak Presiden Prabowo mewakili bangsa dan negara Indonesia adalah yang pertama Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo. Kemudian yang kedua, Wakil Menteri Keuangan Bapak Tommy Djiwandono, kemudian yang ketiga Bapak Jonan dan yang keempat Bapak Natalius Pigai," sambungnya.

Menurut dia, Prabowo tak bisa menghadiri langsung pemakaman Paus Fransiskus. Untuk itu, para tokoh yang diutus Prabowo ini diharapkan dapat mewakili Indonesia menyampaikan belasungkawa wafatnya Paus Fransiskus.

"Kami berharap utusan ini dapat mewakili bangsa dan negara kita di dalam ikut menyampaikan simpati dan belasungkawa," ujarnya.

Prasetyo menyampaikan pemerintah masih mengatur jadwal keberangkatan para utusan tersebut ke Vatikan. Namun, mereka dijadwalkan bertolak ke Vatikan paling lambat Jumat, 25 April 2025.

"Untuk keberangkatan sedang diatur, mungkin bisa jadi akan berangkat besok hari Kamis atau selambat-lambatnya hari Jumat," jelas Juru Bicara Presiden itu.

Sebelumnya, sejumlah pemimpin dunia dan keluarga kerajaan telah mengonfirmasi akan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang meninggal akibat stroke, pada Senin 21 April 2025.

Berikut fakta-fakta terkait kehadiran Jokowi pada pemakaman Paus Frasnsisku, dihimpun oleh Tim News Liputan6.com:

2 dari 4 halaman

Menggantikan Prabowo yang Tidak Bisa Menghadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Prabowo tak bisa menghadiri langsung pemakaman Paus Fransiskus. Untuk itu, para tokoh yang diutus Prabowo ini diharapkan dapat mewakili Indonesia menyampaikan belasungkawa wafatnya Paus Fransiskus.

"Kami berharap utusan ini dapat mewakili bangsa dan negara kita di dalam ikut menyampaikan simpati dan belasungkawa," ujarnya.

Prasetyo menyampaikan pemerintah masih mengatur jadwal keberangkatan para utusan tersebut ke Vatikan. Namun, mereka dijadwalkan bertolak ke Vatikan paling lambat Jumat, 25 April 2025.

"Untuk keberangkatan sedang diatur, mungkin bisa jadi akan berangkat besok hari Kamis atau selambat-lambatnya hari Jumat," jelas Juru Bicara Presiden itu.

Sebelumnya, sejumlah pemimpin dunia dan keluarga kerajaan telah mengonfirmasi akan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang meninggal pada Senin 21 April 2025..

Pada Rabu (23/4) pagi, jenazah Paus Fransiskus akan diarak dalam prosesi yang dipimpin para kardinal dari Kapel Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus. Jenazah akan disemayamkan dalam peti terbuka hingga Jumat (25/4) untuk umat yang ingin memberi penghormatan.

Tepat sebelum prosesi, Camerlengo Kardinal Kevin Farrell yang memimpin Vatikan setelah paus wafat, akan memimpin doa.

Vatikan telah merilis foto jenazah Paus Fransiskus yang terbaring di Kapel Casa Santa Marta - kediamannya selama 12 tahun masa kepausan - mengenakan jubah merah dengan mitra kepausan di kepala dan rosario di tangan.

3 dari 4 halaman

Jokowi Adalah Presiden yang Menyambut Puas Fransiskus di Indonesia

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan alasan presiden Prabowo Subianto mengutus Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi, menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025.

Menurut Muzani, pertimbangannya adalah karena Jokowi adalah presiden yang menyambut Paus Fransiskus saat kunjungannya ke Indonesia pada September tahun lalu.

“Pak Jokowi adalah presiden ketika itu yang bertemu langsung ketika Paus Franciscus berkunjung ke Jakarta,” kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 25 April 2025. 

Menurut Muzani, Prabowo menilai Jokowi adalah kepala negara ketika itu sehingga memutuskan mengutusnya bersama beberapa tokoh lain mewakili pemerintah Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

“Sehingga Pak Prabowo merasa tingkatnya adalah tingkat kepala negara, ketika itu. Itu sebabnya yang diminta adalah Pak Jokowi untuk menghadiri dan mewakili pemerintah dan rakyat serta bangsa Indonesia di Vatikan. Tapi didampingi oleh beberapa kawan-kawan lain,” kata dia.

Muzani menyebut alasan yang sama ketika disinggung kenapa bukan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang diutus ke Vatikan. “Ketika itu kan Paus Fransiskus menjadi tamu kehormatannya Presiden Jokowi,” katanya memungkasi. 

4 dari 4 halaman

Didampingi Wamen Keuangan dan Menteri HAM

Sejumlah tokoh tersebut yakni, Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai, hingga Igantius Jonan.

"Atas nama pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kepada wartawan, Rabu 23 Apri 2025.

"Di antara tokoh-tokoh yang diutus oleh Bapak Presiden Prabowo mewakili bangsa dan negara Indonesia adalah yang pertama Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo. Kemudian yang kedua, Wakil Menteri Keuangan Bapak Tommy Djiwandono, kemudian yang ketiga Bapak Jonan dan yang keempat Bapak Natalius Pigai," sambungnya.

Menurut dia, Prabowo tak bisa menghadiri langsung pemakaman Paus Fransiskus. Untuk itu, para tokoh yang diutus Prabowo ini diharapkan dapat mewakili Indonesia menyampaikan belasungkawa wafatnya Paus Fransiskus.

"Kami berharap utusan ini dapat mewakili bangsa dan negara kita di dalam ikut menyampaikan simpati dan belasungkawa," ujarnya.

Prasetyo menyampaikan pemerintah masih mengatur jadwal keberangkatan para utusan tersebut ke Vatikan. Namun, mereka dijadwalkan bertolak ke Vatikan paling lambat Jumat, 25 April 2025.