Sukses

Jelang World Water Forum ke-10 di Bali, Komisi III Lakukan Pengecekan Keamanan

Ichsan berpesan agar pihak kepolisian juga harus memperkuat kerja sama lintas sektoral, dalam hal ini pihak imigrasi, pemda, pemkab dan instansi terkait, termasuk kepada masyarakat adat yang juga berperan dalam menjaga keamanan, seperti pecalang.

Liputan6.com, Denpasar Jelang perhelatan 10th World Water Forum di Bali, Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanannya. Acara yang bakal digelar pada 18-25 Mei 2024 itu harus dipastikan memiliki keamanan dan kenyamanan semua peserta selama acara.

Untuk diketahui, DPR RI ditunjuk sebagai tuan rumah dari 'Parliamentary Meeting on The Occasion of the 10th World Water Forum'. Acara yang bertema 'Air untuk Kemakmuran Bersama' ini akan berlangsung di Nusa Dua, Bali. Adapun khusus selama empat hari untuk pertemuan parlemen, mulai dari 19-22 Mei 2024.

Diperkirakan acara ini akan dihadiri oleh perwakilan dari 42 negara, yang menjadikannya sebagai forum internasional yang signifikan dalam upaya menjaga dan melestarikan sumber daya air dunia. Anggota Komisi III DPR RI Ichsan Soelistio menjelaskan bahwa sebelumnya Kabaharkam sudah datang ke Bali untuk melakukan peninjauan lapangan. Peninjauan tersebut untuk mengecek persiapan karena dihadiri oleh puluhan negara.

"Jadi ini event yang lumayan besar, sehingga nanti memang atensi dan persiapannya harus dipersiapkan dengan baik. Nanti pihak kepolisian juga akan melakukan koordinasi dengan jajarannya.  Jadi memang mereka sudah sangat serius untuk menyiapkan persiapan-persiapan ini, mudah-mudahan akan lancar semuanya," ucap Ichsan Soelistio kepada Parlementaria di sela-sela Kunker Reses Komisi III DPR Ri di Denpasar, Bali, Jumat (3/5).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkuat Kerja Sama Lintas Sektoral

Ichsan berpesan agar pihak kepolisian juga harus memperkuat kerja sama lintas sektoral, dalam hal ini pihak imigrasi, pemda, pemkab dan instansi terkait. Selain itu wilayah Bali juga terdapat struktur masyarakat adat yang juga berperan dalam menjaga keamanan, seperti pecalang. Sehingga, ia berharap semua sektor harus benar-benar mendapatkan informasi tentang pentingnya agenda World Water Forum ini.

"Mudah-mudahan WWF di Bali ini bisa mengeluarkan suatu komunikasi bersama yang menyatakan pentingnya air sebagai upaya bersama untuk melestarikan dan menjaga air sebagai sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia bahkan anak cucu kita kedepan," ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini,

World Water Forum di Bali tidak hanya menjadi platform untuk diskusi dan pertukaran ide, tetapi juga merupakan panggung untuk mengedukasi dan menginspirasi tindakan konkret dalam menjaga keseimbangan antara lingkungan dan pembangunan. 

Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk DPR RI dan masyarakat internasional yang terlibat, diharapkan World Water Forum ke-10 dapat menjadi tonggak penting dalam menjaga sumber daya air dunia dan mewujudkan kemakmuran bersama bagi seluruh umat manusia.

Temukan artikel DPR RI terkini di sini. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.