Sukses

Sekjen Gerindra Beri Pesan di Tahun Politik: Beda Pilihan Boleh Tapi Tetap Jaga Persatuan

Sekretaris Jenderal Gerindra yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyerahkan bantuan berupa satu unit mobil ambulance kepada Universitas Islam An Nur di Kota Baru, Lampung Selatan, Kamis (25/5/2023).

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Gerindra yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyerahkan bantuan berupa satu unit mobil ambulance kepada Universitas Islam An Nur di Kota Baru, Lampung Selatan, Kamis (25/5/2023).

Selain itu, satu unit kendaraan operasional Lazis NU juga diberikan kepada pengurus NU Pringsewu.

Bantuan ini disalurkan melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Dompet Dhuafa. Bantuan ini terealisasi atas inisiatif Muzani yang merupakan Anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung II kepada konstituennya.

Dia mengatakan, semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk membantu kesehatan kampus dan masalah masyarakat di sekitarnya.

"Saya berharap ambulance ini tidak dipakai, karena lingkungan kampus dan masyarakat semuanya sehat, sehingga tidak memerlukan ambulance," kata Muzani dalam keterangannya.

Dia pun menyinggung tentang masuknya tahun politik. Menurut Muzani, masyarakat Lampung harus bisa menjaga kondusifitas di tengah masyarakat.

"Kita sedang menghadapi tahun politik. Suasananya kadang hangat, kadang adem. Sebagai orang yang berilmu, saya berharap pemberitaan apapun nantinya Ibu dan Bapak dan semua adik-adik bisa mengambil pelajarannya dengan baik. Kita harus jaga persatuan ukhuwah Islamiyah kita, persaduaraan kita, dan kegotongroyongan kita. Itu adalah nilai luhur kita semua yang harus kita jaga bersama," kata dia.

Muzani menegaskan, persatuan sangatlah penting bagi pembangunan di sebuah negara. Dengan persatuan, maka perdamaian bisa tercipta. Sehingga suasana kondusif dalam bermasyarakat bisa terjaga.

"Itu sebabnya kita bisa berkumpul di sini. Karena ada persatuan, anak kita bisa sekolah. Karena persatuan, kita bisa bekerja, bertani, berdagang, mengaji dan lain-lain," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beri Contoh Negara Lain

Muzani mencontohkan negara-negara yang tidak mampu menjaga persatuannya yang kemudian tidak bisa membangun peradabannya dengan baik. Seperti Sudan yang saat ini terus terjadi perang saudara yang sudah menelan korban ribuan rakyatnya meninggal dunia karena perang tersebut.

"Sekarang di Sudan semua aktivitas ditutup karena ada peperangan di sana. Warga negara asing termasuk seluruh WNI saat ini dievakuasi karena suasannya sangat kacau dan tidak aman," jelas dia.

"Itulah mengapa kita sebagai warga Indonesia sangat bersyukur bahwa persatuan, persaudaraan, dan kebersamaan di negara kita bisa terjaga dengan baik," imbuhnya.

Muzani menyadari, terkadang elite-elite politik mudah sekali untuk bersatu kembali. Namun di level masyarakat terkadang untuk kembali bersatu akibat perbedaan pilihan politik membutuhkan waktu. Oleh sebab itu, Muzani mengingatkan kembali agar perbedaan politik tidak menjadi sumbu-sumbu perpecahan di tengah masyarakat.

"Pak Prabowo dan Pak Jokowi telah memberi contoh tentang pentingnya mengutamakan persatuan demi keutuhan bangsa dan negara. Yang penting jangan golput. Karena golput itu menunjukkan kita tidak memiliki keberpihakan atas hak kita sendiri. Begitu pun partai politik. Pilihan boleh berbeda tapi persatuaan dan persaudaraan harus tetap kita jaga," tutur Muzani.

"Itu pesan saya. Jadi jangan ada kisruh atau gontok-gontokan. Karena itu akan berakibat buruk pada masa yang akan datang. Para ulama dan kyai sudah susah payah menjaga persatuan ini," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.