Sukses

Jadi Pembicara di UGM, Cak Imin Dorong Konsep Transmigrasi Modern Transpolitan

Cak Imin menilai bahwa program transmigrasi merupakan program yang berhasil.

Liputan6.com, Jakarta Transmigrasi merupakan kebijakan yang sudah dimulai sejak zaman kolonisasi Belanda, tepatnya tahun 1905. Kebijakan tersebut pun hingga kini masih dilakukan pemerintah Indonesia dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya serta melakukan pemerataan pembangunan.

Berkaitan dengan itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Kesejahteraan Rakyat, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin menilai bahwa program transmigrasi merupakan program yang berhasil. Ia mengatakan, transmigrasi saat ini telah memindahkan, menata, dan menempatkan penduduk sebanyak ±2,2 juta Kepala Keluarga atau ±9,2 juta jiwa.

"Saya melihat program transmigrasi ini sebagai program yang berhasil. Program ini sukses memindahkan, menata, dan juga menempatkan kurang lebih 2,2 juta kepala keluarga, atau kalau jumlah seluruhnya mencapai 9.2 juta jiwa," katanya saat menghadiri Rakornas Transmigrasi dan Pembekalan Mahasiswa KKN di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (16/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin juga mendorong adanya perubahan transmigrasi dari konsep tradisional menjadi modern dan berasas transpolitan. Ia menjelaskan bahwa paradigma modernitas dalam program transmigrasi merupakan suatu keharusan.

"Konsep transmigrasi modern ini sebetulnya sudah ditawarkan sejak 2018 yang dikenal sebagai transmigrasi modern transpolitan, untuk menjawab berbagai permasalahan transmigrasi yang tengah dihadapi saat ini. Program ini mampu menyelenggarakan perencanaan hingga penempatan transmigran hanya dalam waktu kurang dari 1 tahun," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Percepat Pembangunan Wilayah

Cak Imin pun menjelaskan bahwa transmigrasi modern transpolitan merupakan salah satu upaya yang bersama untuk meningkatkan eksistensi program transmigrasi dalam percepatan pembangunan wilayah maupun pemerataan persebaran penduduk di Indonesia.

"Untuk itu saya berharap segenap stakeholder dapat memberikan dukungan untuk program transmigrasi transpolitan ini. Salah satu bentuk dukungan nyata adalah dengan sharing anggaran baik Kementerian, Lembaga, ataupun Pemerintah Daerah," jelasnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga memaparkan bahwa lokasi transmigrasi yang juga mencakup wilayah perbatasan, secara nyata telah mendorong pembangunan dan peningkatan perekonomian di wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi baik secara akses maupun secara sumber daya. 

"Kalau kita lihat data saat ini telah terbentuk 10.688 kelompok tani (poktan), 1.135 koperasi, 495 pasar, 812 BUMDes, dan 50 Kawasan Sentra Produksi CPO," paparnya.

"Lokasi transmigrasi juga telah menyangga keamanan pasokan pangan. Ada banyak lokasi transmigrasi ditanami padi yang luasnya mencapai 3,3 Juta Hektare, ditanami jagung seluas 310 ribu hektaer, dan ditanami sawit seluas 1,1 Juta hektare," imbuh Cak Imin.

Cak Imin juga mengungkapkan bahwa keberhasilan transmigrasi bukan hanya keberhasilan Kemendesa PDTT semata, melainkan keberhasilan banyak pihak yang terlibat. Untuk itu, dirinya mendorong adanya kolaborasi antar sektor guna membangun dan mengembangkan transmigrasi.

"Pemerintah bersama dengan DPR, selaku representasi rakyat, di parlemen bekerja bahu-membahu mewujudkan pembangunan nasional untuk kesejahteraan masyarakat. Kita saling bermitra, saling mendukung untuk kebaikan dan kemaslahatan rakyat NKRI," ungkapnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.