Sukses

8 Fakta yang Terungkap saat Rekonstruksi Pembunuhan Sopir Taksi Online oleh Anggota Densus

Rekonstruksi pembunuhan sopir taksi online Rony Rizal Taihitu oleh anggota Densus 88 Antiteror Haris Sitanggang alias Bripda HS telah dilakukan Polda Metro Jaya pada Kamis 16 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Rekonstruksi pembunuhan sopir taksi online Rony Rizal Taihitu oleh anggota Densus 88 Antiteror Haris Sitanggang alias Bripda HS telah dilakukan Polda Metro Jaya pada Kamis 16 Februari 2023.

"Rekonstruksi ini ada 40 adegan ya, dimulai dari sebelumnya terjadi, pada saat terjadi peristiwa tersebut, sampai dengan pasca kejadian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan usai rekonstruksi, Kamis 16 Februari 2023.

Saat rekonstruksi, alasan Bripda HS membunuh terungkap. Hal itu disampaikan oleh penyidik. Mulanya, kakak dari Bripda HS mengirimkan uang secara bertahap ke rekening tersangka.

Uang yang disetorkan pertama kali berjumlah Rp20 juta pada Rabu pagi 18 Januari 2023. Malam harinya, kakak tersangka kembali mengirimkan uang senilai Rp70 juta.

Rencana uang yang disetorkan akan digunakan untuk membeli sebuah mobil. Namun, oleh tersangka malah dipakai untuk bermain judi online. Semua uang itu pun ludes.

"Timbul niat tersangka main judi dari uang yang ditransfer. Uang itu pun habis akibat main judi," kata penyidik membacakan naskah adegan.

Selain itu terungkap pula, Bripda HS baru membeli pisau 2 hari sebelum merampok dan melakukan pembunuhan korban sopir taksi online.

"Adegan 6 c. Tersangka ke toko taktikal beli pisau, di Kelapa Dua, Depok," kata penyidik.

Berikut sederet fakta yang terungkap saat rekonstruksi pembunuhan sopir taksi online Rony Rizal Taihitu oleh anggota Densus 88 Antiteror Haris Sitanggang alias Bripda HS dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Alasan Pembunuhan Terungkap, Bripda HS Baru Beli Pisau 2 Hari Sebelum Cari Target

Anggota Densus 88 Antiteor Bripda HS menjalani rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan pengemudi taksi online. Alasan Bripda HS membunuh pun terungkap saat rekonstruksi di Polda Metro Jaya pada Kamis 16 Februari 2023.

Mulanya, kakak dari Bripda HS mengirimkan uang secara bertahap ke rekening tersangka. Uang yang disetorkan pertama kali berjumlah Rp20 juta pada Rabu pagi 18 Januari 2023. Malam harinya, kakak tersangka kembali mengirimkan uang senilai Rp70 juta.

Rencana uang yang disetorkan akan digunakan untuk membeli sebuah mobil. Namun, oleh tersangka malah dipakai untuk bermain judi online. Semua uang itu pun ludes.

"Timbul niat tersangka main judi dari uang yang ditransfer. Uang itu pun habis main akibat main judi," kata penyidik membacakan naskah adegan, Kamis 16 Februari 2023.

Penyidik menerangkan, tersangka pun berkomunikasi via pesan WhatsApp dengan kakaknya. Tersangka disebut segera mengantarkan mobil ke rumah kakaknya di daerah Jambi. Padahal, uangnya telah habis semua akibat bermain judi.

Penyidik menerangkan, saat itulah timbul niat dari tersangka untuk merampas sebuah mobil. Ada pun sasaran sopir taksi online.

"Di hari yang sama tersangka insiatif melakukan pencurian dengan target supir taksi online. Nantinya dijual dan uang penjualan dikembalikan kepada abang tersangka," terang penyidik.

Selain itu terungkap, Bripda HS baru membeli pisau 2 hari sebelum merampok dan membunuh korban sopir taksi online, Sony Rizal Taihitu.

"Adegan 6 c. Tersangka ke toko taktikal beli pisau, di Kelapa Dua, Depok," kata penyidik saat proses rekonstruksi.

Pisau itu dibelinya dengan uang yang diambil terlebih dahulu dari ATM.

Hal tersebut menunjukkan niatan Bripda HS yang sejak awal ingin melakukan perampokan pada Sabtu 21 Januari 2023 lalu.

 

3 dari 9 halaman

2. Sempat Dua Hari Keliling Jakarta Cari Target dan Pesan Tanpa Aplikasi

Setelah membeli pisau, Bripda HS menyempatkan untuk berkeliling dengan sepeda motornya, lalu menuju ke Terminal Kampung Rambutan. Usai tiba di terminal, dia menaruh motornya dan pergi naik bus Transjakarta.

"Tersangka naik Transjakarta Ke Blok M sambil pantau situasi beberapa mobil yang akan dicuri. Tersangka akan keliling saja, tapi kembali ke Kampung Rambutan. Karena belum berani melakukan pencurian," ujar penyidik.

Setelah Bripda HS berkeliling untuk mencari target, singkatnya pada Senin 23 Januari 2023 pagi atau dua hari setelah membeli pisau, barulah dia menemukan target. Hal itu terjadi ketika turun dari Halte Semanggi.

Di sana terdapat tiga mobil berbaris, pertama mobil taksi online Blue Bird, kedua taksi online avanza merah milik korban Sony Rizal Taihitu, dan taksi online avanza silver lain.

Bripda HS memilih Avanza merah milik korban secara random dengan pesanan secara langsung atau tanpa lewat aplikasi. Pelaku meminta diantarkan ke Depok. Penyidik mengungkap, dua kali korban mencoba mencari target mobil yang akan dicuri.

"Tersangka hampiri taksi yang sedang ngetem di pinggir jalan. Namun, tersangka belum berani melakukan pencurian. Itu sampai tiga kali," ujar dia.

Penyidik menerangkan, tersangka akhirnya bertemu dengan korban. Saat itu, tersangka baru aja turun dari Halte Semanggi.

"Ada tiga mobil terpakir dekat halte. Di tengah mobil Anvanza milik korban," ujar penyidik.

"Tersangka menghampiri avanza warna merah dah bertanya pak narik gak. Pengemudi bertanya mau ke mana, ke Depok. Tersangka bertanya harga, berapa nih? Pengemudi mengecek aplikasi sebesar Rp 94 ribu, lalu ditawar menjadi Rp 90 ribu," ucap penyidik.

Setelah harga disepakati, korban Sony Rizal mengantarkan Bripda HS yang naik di kursi bagian tengah Avanza merah dengan tujuan ke wilayah Depok.

 

4 dari 9 halaman

3. Modus Tersangka, Berpura-pura sebagai Penumpang

Penyidik menerangkan, tersangka hampiri korban. Modusnya, tersangka berpura-pura sebagai penumpang.

"Tersangka minta diantar ke Bukit Cengkeh, Depok, Jawa Barat. Biayanya disepakati Rp 93 ribu," ujar penyidik.

Penyidik menerangkan, pada saat itu tersangka malah menghunuskan senjata tajam ke arah korban setiba di tempat tujuan.

"Tersangka tidak bisa memastikan di bagian mana korban terkena tusukan. Namun, tersangka merasakan tusukan terakhir di bagian kepala," ujar penyidik.

Akibat kejadian itu, korban pun dinyatakan tewas. Sementara, mobil milik korban gagal dibawa kabur oleh tersangka.

 

5 dari 9 halaman

4. Detik-Detik Pembunuhan, Korban Sempat Bunyikan Klakson

Bripda HS melancarkan aksi perampokannya terhadap Sopir Taksi Online, Sony Rizal Taihitu dengan cara menusuknya setelah diancam.

Detik-detik perampokan berujung pembunuhan itu terjadi ketika Sony dan Bripda HS berada dalam satu mobil di kawasan Perumahan Bukit Cengkeh, Depok.

"Lalu tersangka meminta pengemudi untuk memutar badan kendaraan, namun korban mengatakan 'Nanti saja setelah bapak turun'," kata penyidik.

Setelah berucap seperti itu, Bripda HS lantas menyiapkan pisaunya sambil mengaku tak mempunyai uang dan meminta maaf kepada korban. Ini memancing korban menoleh ke arah Bripda HS yang duduk di tengah.

"Adegan ke-25 A korban membalikkan badannya mengarah ke tersangka. Adegan ke 25 B kemudian tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan saya anggota," kata penyidik.

Melihat aksi itu, dalam rekonstruksi terlihat jika Sony sempat bertanya maksud dari Bripda HS menodongkan pisau sembari meraih wajah dan mengusap tangan, seraya menahannya. Namun, Bripda HS lantas menyerang dengan menusuk korban.

"Adegan ke 27 saat itu tersangka menusukan pisau yang tersangka bawa ke arah korban. Namun tersangka tidak tahu ke mana arah tusukan itu, namun yang terakhir tersangka menusukan ke kepala," jelasnya.

Setelah menusuk korban yang berada di kursi depan, Bripda HS sempat keluar untuk mengambil alih kendaraan. Namun ketika keluar dan ingin masuk, ternyata pintu dikunci dari dalam oleh korban.

"Adegan ke 28 B setelah tersangka keluar mobil, tersangka mencoba membuka pintu sopir, namun ternyata pengemudi telah melakukan central lock. Adegan ke 28 c terang mencoba membuka pintu satu per satu, namun tidak berhasil," ucapnya.

Karena pintu tak bisa dibuka, Sony yang dari dalam membunyikan klakson membuat kegaduhan dan memancing warga sekitar perumahan. Maka Bripda HS akhirnya memilih meninggalkan mobil Sony untuk melarikan diri.

"Hal itu membuat tersangka menjadi panik. Tersangka berlari keluar dari area perumahan," terang penyidik.

 

6 dari 9 halaman

5. Kabur Usai Membunuh, Bripda HS Sempat Berlagak Jadi Korban Perampokan Lalu Diberi Kaos dan Rp20.000

Bripda HS kabur usai membunuh sopir taksi online. Penyidik menerangkan, tersangka singgah ke beberapa tempat sebelum akhirnya dijemput Anggota Densus 88 Antiteror di kediaman pamannya di jalan Raya Cibarusah, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Penyidik menerangkan, tersangka awalnya pergi ke sebuah toilet masjid untuk menghilangkan bekas kejahatan. Namun, tersangka menunggu situasi di sekitar masjid sepi.

"Setelah orang-orang sedang menjalankan ibadah solat, situasi sudah sepi lalu tersangka masuk ke dalam toilet masjid," kata penyidik.

Penyidik mengatakan, tersangka mendapati ada cipratan darah korban pada wajahnya. Noda darah korban juga dilihat tersangka di jaket

"Jaket langsung tersangka cuci di dalam toilet masjid kemudian tersangka juga membersihkan darah yang ada di wajah tersangka," ujar penyidik.

Penyidik menerangkan, tersangka menumpangi angkot pergi menuju ke Terminal Kampung Rambutan. Setibanya di sana, tersangka masuk ke warung yang ada di dalam Terminal Kampung Rambutan.

Penyidik menerangkan, tersangka bercerita kepada penjaga warung seolah-olah habis dirampok. Penjaga warung itu pun iba mendengarkan penuturan tersangka.

"Ibu penjaga warung memberi tersangka 1 kaos dan uang sebesar Rp 20 ribu yang mana uang tersebut tersangka gunakan untuk ongkos angkutan ke Bekasi Timur," ujar Penyidik.

 

7 dari 9 halaman

6. Bripda HS Dicecar oleh Paman hingga Akhirnya Ditangkap

Penyidik mengungkapkan, tersangka menumpang truk beberapa kali menuju ke rumah pamannya di Cibarusah, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Kehadiran tersangka disambut pamannya.

"Paman tersangka menanyakan keberadaan motor, tersangka menjawab 'motor ada di Terminal Kampung Rambutan'. Paman tersangka meminta agar tersangka berbicara jujur," ujar penyidik.

Penyidik mengatakan, tersangka menceritakan bahwasanya baru saja merampok mobil dan orangnya ditusuk. Tak lama setelah itu, tersangka dibawa ke Polda Metro Jaya.

"Anggota Densus 88 Antiteror Polri menjemput tersangka kemudian membawa tersangka ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," ujar dia.

Hingga akhirnya, Haris ditangkap di rumah pamannya untuk dengan langsung dijemput dan ditangkap Tim dari Densus 88 Antiteror Polri sekitar pukul 16.30 WIB.

 

8 dari 9 halaman

7. Alasan Mobil Sopir Taksi yang Dibunuh Anggota Densus Diganti Saat Rekonstruksi, Total Peragakan 40 Adegan

Mobil Avanza menjadi saksi bisu kasus pembunuhan sopir taksi online dari oleh oknum anggota Densus 88 Antiteror, Bripda HS. Mobil itu diganti saat penyidik menggelar rekonstruksi di Polda Metro Jaya,

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, mobil milik korban telah disita menjadi barang bukti.

"Tentunya sesuai dengan apa yang digunakan oleh korban, namun demikan kan ada karena ini merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tidak bisa dibersihkan ya, karena ini akan jadi bagian dari bukti, alat bukti yang akan diserahkan kepada (Kejaksaan)," ujar Trunoyodo.

Trunoyudo menerangkan, Bripda HS memperagakan 40 adegan di mulai dari sebelumnya terjadi peristiwa, saat terjadi peristiwa sampai dengan pascakejadian.

Tiga orang kejaksaan, dua orang kedokteran forensik dan dua orang Inafis dan sejumlah saksi hadir mengikuti jalannya rekonstruksi.

"Bagaimana wujud transparansi yang kita lakukan ini bagaimana dari proses penyidikan," ujar dia.

Trunoyudo menerangkan, rekonstruksi bagian dari kepentingan penyidik. Dalam hal ini menguji keterangan saksi dan tersangka disinkronkan dengan barang bukti yang diperoleh di lokasi

"Ini tentu ini mengacu pada Pasal 24 ayat 3 Perkap Nomor 6 tahun 2019 tentang penyidikan tindak pidana," ujar dia.

 

9 dari 9 halaman

8. Polisi Kebut Rampungkan Berkas Kasus Pembunuhan

Trunoyudo mengatakan penyidik akan melakukan analisa dengan penyesuaian dari hasil rekonstruksi untuk kepentingan proses penyidikan dan kelengkapan berkas perkara.

"Selanjutnya adalah tahap proses untuk penyidikan ini adalah pemberkasan," jelasnya.

Adapun Trunoyudo menjelaskan terkait pelaksanaan rekonstruksi yang dilakukan di area Mapolda Metro Jaya bukan langsung di TKP. Karena, alasan efektifitas rekonstruksi, mengingat TKP kejadian yang banyak dalam 40 reka adegan.

"Ya rekonstruksinya ini panjang, dari mulai adanya TKP, juga di Jakarta, di Depok, di Bekasi, termasuk di Tangerang. Maka locus tempus jni suatu rangkaian peristiwanya akan ditangani oleh Polda Metro Jaya," jelasnya.

Termasuk dengan digantinya mobil Avanza yang milik korban Rony saat kejadian perampokan, karena adanya pertimbangan mobil tersebut harus steril sebagai alat barang bukti.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.