Sukses

Bripda HS Kabur Usai Bunuh Sopir Taksi Online, Sempat Berlagak Jadi Korban Perampokan

Anggota Densus 88 Antiteror Polri, Haris Sitanggang alias Bripda HS, sempat berlagak menjadi korban atau playing victim usai menusuk korban Sopir Taksi Online, Rony Rizal Taihitu dalam aksi perampokannya.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Densus 88 Antiteror Polri, Haris Sitanggang alias Bripda HS, sempat berlagak menjadi korban atau playing victim usai menusuk korban Sopir Taksi Online, Rony Rizal Taihitu dalam aksi perampokannya.

Fakta itu terungkap sebagaimana hasil rekonstruksi yang digelar penyidik Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (16/2).

"(Karena mendengar suara klakson) hal itu membuat tersangka menjadi panik. Tersangka berlari keluar dari area Perumahan Bukit Cengkeh hingga tiba di persimpangan Halte Mako Brimob," kata penyidik saat proses rekonstruksi.

Ketika Bripda HS berada di Halte sekitaran Mako Brimob, Kelapa Dua Depok. Ia sempat mendengar adzan subuh berkumandang dan segera mendatangi masjid dengan maksud ingin ke toilet.

"Karena situasi masih ramai orang yang mau salat, tersangka menunggu. Setelah orang-orang sedang menjalankan ibadah salat, situasi sudah sepi lalu tersangka masuk ke dalam toilet masjid," kata penyidik.

Ketika di sana, Bripda HS sempat melihat ke arah cermin dan menyadari kalau noda darah dari korban yang ditusuknya ternyata membanjiri pakaiannya. Hingga akhirnya, dia menyempatkan diri membersihkan noda darah di pakaiannya tersebut.

"Dan jaket hoodie tersebut langsung tersangka cuci di dalam toilet masjid kemudian tersangka juga membersihkan darah yang ada di wajah tersangka," tambah dia.

Usai membersihkan diri, Bripda HS pun pergi menaiki angkot ke arah Terminal Kampung Rambutan. Di sana, ia masuk ke sebuah warung yang dan di sana sempat berlagak berlagak menjadi korban perampokan kepada ibu penjaga warung.

"Tersangka bercerita kepada ibu penjaga warung seolah-olah tersangka habis dirampok," ujar penyidik.

Karena mengaku sebagai korban perampokan, sang ibu penjaga warung malah memberikan uang kepada Bripda HS untuk ongkosnya yang mau dipakai pergi ke Bekasi.

"Ibu penjaga warung memberi tersangka satu buah kaos dan diberikan uang sebesar Rp20 ribu yang mana uang tersebut tersangka gunakan untuk ongkos angkutan ke Bekasi Timur," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dicecar Paman

Usai mendapatkan uang, Bripda HS lantas pergi menuju ke rumah pamannya di Puri Persada Cibarusah, Bekasi Timur. Namun yang uang didapat itu tak dipakai, ia lebih memilih menumpang kendaraan pick up dan beberapa truck hingga sampai ke sana.

Setibanya di sana, paman Bripda HS langsung mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan. Hingga akhirnya ia mengaku kalau telah melakukan pembunuhan dan ingin mencoba merampok.

"Paman tersangka menanyakan keberadaan motor. Tersangka menjawab 'Motor ada di Terminal Kampung Rambutan'. Paman tersangka meminta agar tersangka berbicara jujur. Tersangka bercerita habis merampok mobil dan orangnya ditusuk," kata penyidik.

3 dari 3 halaman

Ditangkap

Hingga akhirnya, Haris ditangkap di rumah pamannya untuk dengan langsung dijemput dan ditangkap Tim dari Densus 88 Antiteror Polri sekitar pukul 16.30 WIB.

Diketahui jika aksi perampokan berujung pembunuhan Bripda HS dilakukan di Jalan Nusantara, Perumahan Bukit Cengkeh, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, pada Senin (23/1/2023) lalu.

Bripda Haris telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya. Dia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.