Sukses

Komisi C DPRD DKI Dorong Jakpro Merger Anak Perusahaan yang Terus Merugi

PT Jakpro hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda membaik. Padahal menurut Komisi C DPRD DKI, Penyertaan Modal Daerah yang diberikan kepada Jakpro lebih dari Rp1 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Komisi C DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan penggabungan atau merger terhadap anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang tidak produktif. Pasalnya, sejumlah anak perusahaan Jakpro yang sejauh ini merugi dinilai membebani Jakpro.

Ketua Komisi C DPRD DKI Rasyidi HY mengatakan bahkan PT Jakpro hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda membaik. Padahal, lanjut Rasyidi Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang diberikan kepada Jakpro lebih dari Rp1 triliun.

Saat ini, kata dia PT Jakpro juga tak kunjung memberikan keuntungan bisnisnya kepada Pemprov DKI Jakarta. Menurut Rasyidi dari segi keuangan Jakpro sedang tak baik-baik saja.

"Dari hasil apa yang disampaikan mayoritas anggota Komisi C bahwa sebenarnya Jakpro itu belum dapat apa-apa. Mereka baru berusaha kira-kira dua atau tiga tahun lagi baru sehat. Sekarang itu sebetulnya tidak sehat, belum sehat dari segi keuangan," kata Rasyidi dalam keterangannya, dikutip Rabu (25/1/2023).

Selain itu, Rasyidi menilai bahwa cakupan Jakpro terlalu besar sebagai suatu perusahaan. Diketahui, ada tujuh anak usaha PT Jakpro yang selama ini menopang bisnis PT Jakpro. Antara lain PT PMJ Land, PT Jakarta Konsultindo, PT LRT Jakarta, PT Jakarta Utilitas Propertindo, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Jakarta Oses Energi, dan PT Jakarta Solusi Lestari.

"Perusahaan ini terlalu besar. Sehingga tidak fokus. Anak perusahaannya aja ada tujuh. Dari pemaparan mereka kami melihat sepertinya ada (anak usaha) yang perlu digabungkan. Misalnya ada anak perusahaan yang tugasnya cuma menyewakan rumah, nyewakan lahan, cuma itu," jelas Rasyidi.

Oleh sebab itu, Rasyidi menyebut bahwa Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) agar menggabungkan anak usaha Jakpro yang tidak produktif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Pemulihan

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Jakpro Iwan Takwin berjanji bakal segera melakukan perbaikan terhadap seluruh anak usaha PT Jakpro. Dia mengaku bahwa saat ini pihaknya tengah mencari permasalahan utama yang dialami anak perusahaan sehingga tak produktif.

"Kami memang sedang berupaya supaya anak-anak usaha kami yang tidak perform kami perbaiki. Jadi sampai sekarang kami cari penyakitnya dimana kami sembuhkan penyakitnya baru kami berikan obatnya," kata Iwan.

Iwan menerangkan bahwa salah satu strategi pemulihan yang dilakukan ialah dengan memperkuat sinergi antara induk usaha dan anak-anak usaha.

"Tahapan yang kami lakukan mulai dari audit-audit kinerja. Setelah itu kami memberi challenge kepada anak usaha. Jadi kami tidak tinggal diam. Kami sedang menjalankan tahapan-tahapan pemulihan,” ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Pemetaan

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola BUMD Fitri Rahadiani menambahkan, saat ini, pihaknya juga sedang membuat pemetaan koordinasi bisnis masing-masing anak usaha Jakpro. Tujuan. anak-anak usahaJakpro bisa fokus pada bidang bisnis masing-masing, termasuk di antaranya merger anak-anak usaha Jakpro yang satu dengan yang lain.

“Kayak PMJ Land punya bisnis SPBU, sebenarnya layaknya di mana sih?. Apakah di PT Jakarta Oases Energi?. Jadi kita petain satu-satu. Misalnya bisnis parkir, sebenarnya layaknya di mana sih? 2023 ini kita kaji anak-anak usaha Jakpro," jelasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • PT Jakarta Propertindo (Perseroda) merupakan perusahaan milik Pemerintah DKI Jakarta.

    Jakpro