Sukses

Tembus 1.300 Ton Per Hari, Pemkot Depok Diberi Bantuan Pengelolaan Sampah Plastik

Kota Depok menjadi satu dari tujuh kota yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat. Nantinya hasil dari pengelolaan sampah plastik akan didistribusikan ke sejumlah perusahaan.

Liputan6.com, Depok - Permasalahan sampah menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Tahun ini, Pemerintah Kota Depok mendapatkan bantuan pengelolaan sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. 

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemkot Depok terus berupaya melakukan penanganan sampah. Setiap harinya, produksi sampah di Kota Depok mencapai 1.300 ton perhari.

 

"Alhamdulillah kita tahun ini mendapatkan bantuan pengelolaan sampah plastik dari Pemerintah Pusat," ujar Idris kepada Liputan6.com, saat menyambangi pengelolaan sampah di Kecamatan Limo, Jumat (20/1/2023). 

Idris menjelaskan, Kota Depok menjadi satu dari tujuh kota yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat. Nantinya hasil dari pengelolaan sampah plastik akan didistribusikan ke sejumlah perusahaan. 

"Nanti hasilnya itu akan diangkut oleh perusahaan atau pabrik," jelas Idris. 

Selain itu, Pemkot Depok mendapatkan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk bekerjasama dengan perusahaan yang telah tersertifikasi. Perusahaan tersebut akan membantu penyelesaian masalah limbah B3 yang berasal dari industri, rumah sakit, dan puskesmas.

"Semuanya bayar ke perusahaan ini tentunya, itu yang kita minta ke seluruh perusahaan untuk sampah B3," ucap Idris.

Idris mengungkapkan, sampah yang berasal dari warga Kota Depok sebanyak 1.300 ton per hari, namun hanya 900 ton yang mampu dibawa ke TPA Cipayung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inovasi Melalui Sampah

Untuk mengurangi beban sampah, Pemkot Depok mengajak masyarakat melakukan inovasi melalui sampah dan bank sampah. 

"Selain itu masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik," ungkap Idris.

Sampah organik yang sudah terpilah akan dibawa ke UPS yang berada di tiap kecamatan. Sampah yang sudah terpilah dan dibawa ke Unit Pengelolaan Sampah (UPS) akan jadikan pupuk yang bermanfaat untuk tanaman dan pertanian. 

"Kita sudah membuat UPS di setiap kecamatan untuk menangani sampah organik, permasalahannya warga suka malas memilah dari rumah," pungkas Idris. 

3 dari 3 halaman

Sampah di TPA Cipayung Depok Longsor

Untuk diketahui, sebelumnya longsor menyebabkan banjir dan genangan di sekitar lokasi TPA yang berada di Kecamatan Cipayung ini. Longsoran tersebut menyebabkan buangan saluran air tersumbat sampah.

Peristiwa tersebut sempat terjadi pada Rabu sore 19 Oktober 2022.

"Akibatnya sempat terjadi genangan di area TPA Cipayung namun sekarang sudah surut," ujar Kepala UPT TPA Cipayung Ardan Kurniawan kepada Liputan6.com, Kamis, 20 Oktober 2022.

Longsor TPA Cipayung dan genangan air mengakibatkan mobil pengangkut sampah tidak dapat melintas. Sampah berserakan di jalan yang tergenang. Bahkan sejumlah binatang kecil atau belatung mengambang di area genangan air.

"Sekarang sedang dalam pembersihan pascaterjadi genangan," ucap Ardan.

Ardan menjelaskan, saluran air yang tersumbat longsoran sampah menyebabkan aliran air menuju kali yang berada dekat jembatan timbang tidak mengalir. Hal itu sempat mengganggu jalan utama menuju TPA Cipayung.

Ardan mengungkapkan, dorongan air hujan menyebabkan gunungan sampah yang berada pada landfill B, tidak kuat menahan air. Akibatnya air mendorong sampah sehingga terjadi longsor di area TPA Cipayung.

"Titik longsornya ada di kolam B," terang Ardan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.