Sukses

Djarot PDIP Ingatkan Saling Menghormati, Hindari Politik Indentitas di Pemilu 2024

Semua partai politik dan para tokoh berusaha tengah bersiap untuk menatap Pemilu 2024. Demi mengincar kemenangan, banyak upaya yang dilakukan, tak terkecuali akan ada politik identitas.

 

Liputan6.com, Jakarta Semua partai politik dan para tokoh berusaha tengah bersiap untuk menatap Pemilu 2024. Demi mengincar kemenangan, banyak upaya yang dilakukan, tak terkecuali akan ada politik identitas.

Menghadapi itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengingatkan untuk saling menghormati. Menurut dia, identitas yang sering digunakan adalah agama, di mana dirinya mengingatkan bahwa agaman adalah dipraktekkan untuk membuat kebaikan.

Adapun ini disampaikannya dalam diskusi publik bertajuk Acara Diskusi Publik bertajuk, “Bahaya dan Antisipasi menghadapi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024” sekaligus syukuran hari jadi Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait, di Sekretariat TMP, Jakarta, Jumat 23 Desember 2022.

"Kita terus berjuang untuk jiwa bangsa Indonesia tenang, jiwa menebarkan kasih sayang, menjalin hubungan satu sama lain dengan kejujuran. Ini tugas anak muda dan TMP, untuk memperkuat jiwa yang tenang menjadi karakter bangsa," kata Djarot.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, Indonesia semakin kuat dan semakin toleran.

"Jangan sekali-kali menggunakan agama untuk memecah belah bangsa," jelas Djarot.

Dalam kesempatan itu, dia pun mengucapkan selamat HUT kepada sosok yang akrab disapa Bang Ara ini.

"Bang Ara semakin muda jiwanya, terus berkarya, untuk mempererat dan mengikat semua organisasi kepemudaan yang didasarkan toleransi, hormat menghormati dan semangat persatuan," tutur Djarot.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Ara

Sementara, Ketua Umum TMP Maruarar Sirait Alias Ara menjelaskan, bahwa PDIP dengan Pancasila dan UUD 1945, selalu berusaha membangun persatuan.

"Di sini (TMP)  sudah tiga generasi dari angkatan  Sukur Nababan, Nico Siahaan dan Muklis (DPR RI). Buat apa kita ke DPR kalau membuat dampak positif  apakah UU kita buat mempersatukan atau memecah belah. Saya kira jelas sikap dan ideologi kita," jelas dia.

Ara menyebut Pemilu 2024 adalah kesempatan bagi mereka yang masih muda.

"Adik-adik yang jadi caleg semoga jadi semua. Asal nanti jangan lupa partai dan jangan korupsi. Buatlah sejarah yang baik bagi Indonesia, yang jauh lebih baik dari kami. Ini energi-energi baru yang sangat dibutuhkan bangsa dan negara," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.