Sukses

Pesan Jokowi ke Capres: Jangan Masuk ke Politik SARA, Berbahaya bagi Indonesia

Jokowi mengaku tak ingin politisasi agama dan identitas terjadi di Pemilu 2024. Jokowi menilai isu tersebut sangat berbahaya untuk negara sebesar Indonesia yang beragam.

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengingatkan suasana calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk menjaga suasana politik agar tetap aman. Dia mempersilahkan para capres untuk berdebat, namun jangan sampai membawa politik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

"Debat silahkan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak jangan," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI XVII di Solo Jawa Tengah, Senin (21/11/2022).

Dia tak ingin politisasi agama dan identitas terjadi di Pemilu 2024. Jokowi menilai isu tersebut sangat berbahaya untuk negara sebesar Indonesia yang beragam.

"Politiisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisisasi agama, jangan. Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama," ujar dia. 

"Hindari ini. Lakukan politik-politik gagasan, politik politik ide, tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam," sambung Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Ada Politik Identitas

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah  mengingatkan semua pihak harus mendukung penuh tahapan Pemilu 2024 yang sedang dipersiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jokowi tak ingin ada lagi politik identitas.

"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama," kata Jokowi dalam pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

Jokowi juga tak ingin ada lagi polarisasi sosial. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap demokrasi di Indonesia semakin dewasa.

"Konsolidasi nasional harus diperkuat," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.