Sukses

Wakil Ketua MPR: Alokasi Dana Pendidikan Sangat Besar, Tapi Hasilnya Belum Memuaskan

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad sekaligus peresmian Masjid SMA N 6 Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/10/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad sekaligus peresmian Masjid SMA N 6 Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/10/2022). Acara ini turut dihadiri tokoh masyarakat setempat serta anggota DPR RI Fraksi Gerindra Obon Traboni dan anggota DPRD Provinsi Jabar Fraksi Gerindra H Syahrir.

Dalam sambutannya, Muzani turut bersyukur dan berbahagia karena pembangunan masjid ini sebagai ikhtiar memperkuat pendidikan akhlak, moral, dan keagamaan. Dana pembangunan Masjid Al Syahrir di SMAN 6 Tambun ini banyak dibantu oleh anggota DPRD Provinsi Jabar Fraksi Gerindra, H Muhammad Syahrir.

"Mudah-mudah dari masjid di sekolah SMA Negeri 6 Kabupaten Bekasi ini akan tercetak calon-calon pemimpin bangsa yang berkualitas, berakhlakul kharimah dengan wawasan yang luas baik keilmuan dan keagamaannya," kata Muzani.

Menurut Muzani, upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia sudah dilakukan dengan baik oleh pemerintah. Itu terbukti dari alokasi APBN untuk pendidikan yang nilainya mencapai Rp621 triliun. Namun, angka cukup besar ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Dalam APBN kita tahun 2023 ada Rp 621 triliun yang digelontorkan negara bagi kepentingan pendidikan atau 20 persen dari total APBN yakni Rp 3041 triliun. Jumlah ini sudah sesuai dengan amanat UUD 1945 yang menegaskan bahwa alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total APBN. Ini sudah berjalan baik dari tahun ke tahun, meskipun hasilnya belum memuaskan," ujar Muzani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kualitas SDM Belum Memuaskan

Sekjen Partai Gerindra itu menjelaskan, berdasarkan data World Population Review 2022, nilai rata-rata IQ penduduk di Indonesia adalah 78,49. Skor itu menempatkan Indonesia di posisi ke-130 dari total 199 negara yang diuji.

"Itu artinya kualitas pendidikan, kualitas SDM kita belum memuaskan karena IQ rata-rata masyarakat Indonesia hanya 78. Kita diurutan 130 dari 199 negara. Jepang adalah negara dengan IQ rata-rata tertinggi yakni 106,48," papar Muzani.

"Kemudian sistem pendidikan kita di urutan 54 dunia dari total 78 terbaik. Di urutan pertama ada Amerika Serikat, kedua ada Inggris dan ketiga Jerman," imbuhnya.

Oleh karena itu, Muzani berharap peningkatan kualitas pendidikan ini harus sejalan dengan besaran anggaran yang digelontorkan. Selain murid, hal lain yang perlu diperhatikan adalah peningkatan kualitas para tenaga pengajar di setiap sekolah.

"Tujuannya supaya para guru-guru kita dan tenaga pengajar lainnya memiliki semangat untuk terus memberikan yang terbaik untuk siswa-siswi kita. Karena dana pendidikan sebesar Rp 621 triliun ini harus dimaksimalkan penggunaannya, supaya anak-anak kita memiliki wawasan luas dan menjadi pemimpin-pemimpin yang berguna bagi bangsa dan masyarakat," tutup Muzani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.