Sukses

Ma'ruf Amin Tiba di Tokyo untuk Hadiri Pemakaman Shinzo Abe

Sebelum menghadiri pemakaman Shinzo Abe, pada Senin 26 September 2022 Ma'ruf diagendakan melakukan courtesy call dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di Istana Akasaka.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Ibu Wury Ma'ruf Amin tiba di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang pada Minggu (25/9/2022) sekitar pukul 18.00 waktu setempat setelah menempuh penerbangan selama 7 jam 20 menit.

Di bandara Haneda, Wapres Ma'ruf beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi serta Atase Pertahanan RI di Tokyo Kol (AF) Andi Nur Abadi. Demikian dilansir dari Antara.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Ibu Wury Ma'ruf Amin berangkat ke Tokyo untuk menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.

Sebelum menghadiri pemakaman, pada Senin 26 September 2022 Ma'ruf diagendakan melakukan courtesy call dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di Istana Akasaka. Pada pertemuan ini kedua pemimpin akan membahas sejumlah isu strategis kedua negara.

Pada hari ketiga, yaitu pada Selasa 27 September 2022, sekitar pukul 14.00 waktu setempat, Wapres didampingi Ibu Wury Ma'ruf Amin akan menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe di Nippon Budokan.

Mantan PM Jepang Shinzo Abe meninggal dunia pada 8 Juli 2022 setelah mengalami insiden penembakan oleh seorang pria ketika sedang berpidato dalam sebuah acara kampanye di Nara, Jepang.

Usai menghadiri prosesi pemakaman, sekitar pukul 18.00 waktu setempat, Wapres beserta Ibu Wury dijadwalkan menghadiri kegiatan Greeting Occasion dengan Perdana Menteri Jepang di Istana Akasaka.

Pada hari keempat, Rabu 28 September 2022 sekitar pukul 08.00 waktu setempat, Wapres dan rombongan akan bertolak kembali ke Jakarta.

Turut mendampingi Wapres pada kunjungan ini di antaranya Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Vernando Wanggai, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler/Kepala Protokol Negara Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja Surya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Protes Pemakaman Kenegaraan untuk Shinzo Abe, Pria Bakar Diri Lukai Polisi

Seorang pria di Jepang membakar diri, sebagai protes nyata pada pemakaman kenegaraan Shinzo Abe yang akan datang.

Mengutip AFP, pria itu membakar diri di dekat kantor perdana menteri Jepang pada Rabu (21/9/2022). Protes nyata atas keputusan pemerintah untuk mengadakan pemakaman kenegaraan bagi mantan perdana menteri (PM) Shinzo Abe, yang dibunuh awal tahun ini, TV Asahi melaporkan.

Pria itu dibawa ke rumah sakit karena menderita luka bakar di sekujur tubuhnya, sementara seorang polisi yang berusaha memadamkan api juga terluka.

Pria itu diidentifikasi berusia 70-an, tidak sadarkan diri ketika pertama kali ditemukan tetapi kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia sengaja menyiram dirinya dengan minyak, lapor Asahi.

Sebuah surat tentang pemakaman Shinzo Abe, pemakaman kenegaraan, dan kata-kata "Saya sangat menentangnya," ditemukan di dekatnya.

Polisi menolak untuk mengkonfirmasi insiden tersebut, yang terjadi pada hari ulang tahun Abe yang ke-68.

Abe, PM terlama di Jepang, ditembak mati pada rapat umum kampanye pada 8 Juli. Pemakaman kenegaraannya dijadwalkan pada 27 September, dengan sekitar 6.000 orang dari Jepang dan luar negeri akan ambil bagian.

Penentangan terhadap acara tersebut telah berkembang karena pengungkapan setelah pembunuhan Shinzo Abe atas hubungan antara Partai Demokrat Liberal (LDP), di mana ia disebutkan sebagai anggota berpengaruh, dan Gereja Unifikasi yang kontroversial. Tersangka penembak Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, mengatakan gereja telah membuat bangkrut ibunya dan dia merasa mantan PM itu mendukungnya. 

3 dari 3 halaman

Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe Bakal Telan Biaya Rp 178 M Picu Kontroversi

Jepang memperkirakan akan menghabiskan sekitar 1,7 miliar yen sekitar Rp 178 miliar untuk pemakaman kenegaraan mantan perdana menteri Shinzo Abe yang terbunuh, kata pemerintah Selasa (6/9/2022), meskipun ada kontroversi mengenai rencana tersebut. Kurs 1 yen = Rp 105,06.

Shinzo Abe ditembak mati saat berkampanye pada bulan Juli, dan pemerintah memperkirakan puluhan kepala negara saat ini dan mantan pemimpin memberikan belasungkawa pada upacara pemakaman kenegaraan yang digelar27 September di Tokyo.

Tapi jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan sekitar setengah dari warga Jepang yang ikut polling menentang acara yang didanai publik itu.

"Keamanan diperkirakan menelan biaya sekitar 800 juta yen, dengan 600 juta yen lagi akan dihabiskan untuk menjadi tuan rumah dan 250 juta yen untuk upacara," kata juru bicara pemerintah Jepang Hirozaku Matsuno pada hari Selasa.

"Delegasi lebih dari 190 perwakilan asing (negara dan wilayah) kemungkinan akan berpartisipasi," katanya kepada wartawan pada briefing reguler.

Pemakaman kenegaraan Shinzo Abe akan diadakan di Nippon Budokan Tokyo, tempat yang digunakan untuk konser dan acara olahraga yang juga menjadi tuan rumah pemakaman kenegaraan terakhir Jepang untuk mantan perdana menteri pada tahun 1967.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pencapaian domestik dan internasional Abe, perdana menteri terlama di negara itu, membuat upacara kenegaraan tepat.

Tetapi pemakaman kenegaraan untuk mantan politikus jarang terjadi di Jepang, dan jajak pendapat akhir pekan yang diterbitkan Senin oleh surat kabar Yomiuri Shimbun menemukan bahwa 56 persen suara menentang acara tersebut, sedangkan 38 persen mendukung.

Jajak pendapat lain baru-baru ini menunjukkan tingkat oposisi yang sama, dan Kishida mengatakan dia siap untuk menjawab pertanyaan tentang masalah ini di parlemen.

Peringkat persetujuan pemerintahnya telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir, sebagian karena keputusan pemakaman.

Beberapa penentang menentang pengeluaran uang publik untuk sebuah acara yang menghormati seorang politikus, sementara yang lain berpikir pemakaman kenegaraan secara efektif memaksa berkabung publik atau meminimalkan pandangan nasionalis Abe dan dugaan hubungan dengan kronisme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.