Sukses

Anies Pastikan Pangan Murah Bersubsidi Diterima 1,1 Juta Warga DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penyaluran pangan murah bersubsidi di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penyaluran pangan murah bersubsidi di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Program pangan murah bersubsidi ini diberikan kepada 1,1 juta penerima yang dibagikan melalui 312 lokasi di seluruh Jakarta.

"Pangan murah bersubsidi ini diberikan kepada 1,1 juta penerima yang dibagikan di antaranya lewat 312 lokasi di seluruh Jakarta melalui Pasar Jaya ada 159 lokasi, dengan RPTRA 108 rumah susun ada 30, kemudian di Pulau Seribu, di 10 Pulau di Kepulauan Seribu, kemudian Dharmajaya ada empat lokasi dan PGC. Jadi total 321 lokasi," kata Anies di Pasar Cipinang Kebembem, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022).

Adapun paket pangan yang diberikan terdiri dari beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, ikan, dan susu. Anies menyebut lewat program ini masyarakat hanya perlu membayar paket pangan dengan harga Rp 126 ribu.

"Masyarakat kalau membeli di luar nilainya Rp 402 ribu. Tapi mereka hanya bayar lewat program ini Rp 126 ribu. Jadi subsidi hampir 70 persen," kata dia.

Pelaksanaan pangan murah bersubsidi akan dilakukan mulai Januari 2022 hingga Desember 2022. Kemudian sasarannya adalah anak-anak pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), disabilitas, penghuni rumah susun, guru-guru honorer, PJLP dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Rp 1,1 juta.

"Saya teruskan sedikit ya datanya. Ini untuk guru honorer ada 22 ribu guru honorer mendapatkan. Lalu kemudian ada 14 ribu kader PKK, ada 14 ribu penyandang disabilitas, kemudian buruh ada 45 ribu dengan kartu Pekerja Jakarta, PJLP ada 46 ribu, lansia ada 104 ribu lansia, kalau pemegang KJP ada 480 ribu," jelas Anies.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meringankan beban hidup

Anies berharap melalui program pangan murah bersubsidi ini dapat meringankan beban hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok di tengah kondisi kenaikan harga pangan.

“Jadi program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat di pekan-pekan yang saat ini masyarakat merasakan tekanan ekonomi yang cukup besar, di mana biaya-biaya mengalami peningkatan,” terangnya.

Selain itu, Anies mengungkapkan bahwa ada tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang turut memegang peranan penting dalam stabilisasi harga pangan di Jakarta. Peranan tiga BUMD dalam hal ini ialah melakukan kolaborasi antar daerah hingga memastikan pasokan pangan.

“Di samping program subsidi, juga pengelolaan atas pasokan pangan yang dikerjakan oleh 3 BUMD kita, Dharma Jaya, Tjipinang FS, dan Pasar Jaya," ujar dia.

Menurut Anies ketiga BUMD tak hanya berhasil membuat harga kebutuhan pokok di Jakarta stabil, tapi membuat harga pangan menjadi relatif lebih murah dibanding wilayah sekitar Jakarta. Pasalnya, tiga BUMD disebut Anies dapat melakukan kerja sama lintas daerah dan punya ekosistem yang sehat.

3 dari 4 halaman

Anies Sebut Ada Oknum Pasar Nakal yang Sebabkan Harga Pangan Naik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyatakan ada oknum petugas pasar yang seringkali mengambil keuntungan yang cukup besar dalam proses transaksi di pasar-pasar tradisional. Bahkan, menurut Anies pelakunya luar biasa banyak.

Hal ini diungkapkan Anies saat meresmikan empat pasar tradisional Perumda Pasar Jaya di Pasar Cipinang Kebembem, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022).

"Ini adalah pesan untuk semuanya bahwa dalam sebuah ekosistem pangan itu ada pelakunya luar biasa banyak. Nah kita ingin agar semua yang bekerja di tempat ini menyadari bahwa ini adalah kebutuhan pokok warga," kata Anies.

Anies tak merinci berapa banyak jumlah oknum nakal temuannya itu. Kendati demikian, ia meminta agar semua pihak yang terlibat dalam ekosistem pasar melakukan transaksi yang sehat dan wajar.

"Apabila di dalam transaksi-transaksinya itu mengambil margin yang wajar, maka pasar akan jadi sehat. Bila tidak wajar menjadi tidak sehat," kata Anies.

4 dari 4 halaman

Resmikan 4 Pasar Tradisional, Anies: Ini Tempat Interaksi Masyarakat, Jangan Sampai Hilang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan empat pasar Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya yaitu Pasar Cipinang Kebembem, Pasar Sawah Barat, Pasar Tanah Tinggi Poncol, dan Pasar Tebet Barat.

Pantauan Liputan6.com, Anies tiba di Pasar Cipinang Kebembem pada pukul 8.25 WIB. Sebelum meresmikan Pasar Sawah Barat Jakarta Timur, Anies meninjau PT Food Station Cipinang di Kompleks Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Timur, sebelum lanjut ke Pasar Cipinang Kebembem Jakarta Timur.

"Alhamdulillah hari ini empat pasar bisa diresmikan secara bersamaan," kata Anies di Pasar Cipinang Kebembem Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022).

Pada peresmian empat pasar ini, Anies bicara pentingnya menjaga keberadaan pasar-pasar tradisional di DKI Jakarta. Menurut Anies pasar bukan hanya tempat bertemunya penjual dan pembeli. Tapi juga tempat berinteraksinya masyarakat.

"Pasar adalah juga tempat berinteraksinya masyarakat, karena itulah pasar tradisional jangan sampai hilang," kata dia.

Anies menyampaikan bahwa hanya di pasar tradisional terdapat seni tawar menawar yang tidak dapat dilakukan di pasar modern saat ini. Anies ingin seni agar seni dan budaya tawar menawar tetap dipertahankan untuk dapat dikenalkan pada generasi berikutnya.

"Saya mengajak kepada semua supaya ada program membawa anak untuk ikut ke pasar membawa supaya mereka terbiasa dalam suasana transaksi pasar," jelas dia.

Karena kata Anies, hal tersebut juga menjadi bagian dari proses mendidik agar pasar tetap menjadi simpul perekonomian. Dia menyarankan agar pasar terus dikembangkan sesuai zaman, namun tak menghilangkan seni menyanyikan lagu itu.

"Bagi para pedagang ini dijaga baik-baik ini fasilitas bersama, jika dijaga baik-baik maka tempat ini akan sangat panjang," ujarnya.

Anies pun berpesan pada semua pihak agar menjadikan pasar sebagai tempat untuk mencari keuntungan finansial semata. Dia ingin agar keberadaan pasar tradisional juga dipandang sebagai tempat mensejahterakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.