Sukses

Fenomena Remaja Citayam di Dukuh Atas, Polisi Ingatkan Batas Jam Nongkrong

Kepolisian turut menyoroti fenomena muda-mudi asal Citayam dan Bojonggede yang "menyerbu" kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Polisi mengingatkan agar para remaja tersebut menjaga ketertiban.

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Kepolisian turut memantau fenomena remaja muda mudi asal Citayam dan Bojonggede yang kerap nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Kepolisian mengingatkan mereka untuk menjaga ketertiban.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengingatkan muda-mudi Citayam dan Bojonggede itu untuk tidak nongkrong hingga larut malam.

Menurut dia, pemerintah setempat bersama kepolisian telah memberikan batasan waktu nongkrong hingga pukul 22.00 WIB.

"Kemarin juga sudah ada pernyataan dari pimpinan daerah termasuk kita (kepolisian) menyampaikan bahwa pembatasan hanya sampai jam 22.00 WIB," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jumat (8/7/2022).

Zulpan mengatakan, petugas akan turun tangan jika para remaja tersebut melanggar aturan yang telah ditetapkan.

"Kalau masih ada kumpul-kumpul, kita mengimbau untuk membubarkan," ujar dia.

Dia menegaskan bahwa Kepolisian tak mempermasalahkan kegiatan yang dilakukan muda-mudi Citayam dan Bojonggede itu di kawasan jantung Kota Jakarta itu. Namun dia juga mengingatkan bahwa yang perlu digaris bawahi adalah situasi pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Saya rasa tidak bisa dipersalahkan. Tetapi tentunya kita juga mengimbau dalam situasi pandemi ini untuk tidak melakukan kumpul-kumpul dengan jumlah yang banyak," ujar kata Zulpan menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Wagub DKI soal Fenomena Remaja Citayam

Sebelumnya dibertiakan, kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, ramai dipadati oleh sejumlah remaja yang berasal dari daerah Citayam dan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Kondisi itu bahkan membuat kawasan itu viral di media sosial.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai, fenomena remaja Citayam dan Bojonggede nongkrong di beberapa tempat, lantaran saat ini dalam masa libur sekolah. Dia meyakini, kedatangan mereka hanya sekadar mencari hiburan.

Riza pun mengaku senang karena para muda-mudi tersebut pergi ke Dukuh Atas dengan menggunakan transportasi publik. Hal ini karena DKI Jakarta dalam pengelolaan tata kota semakin baik.

"Mereka mungkin mencari rekreasi hiburan, melihat Kota Jakarta yang semakin bersih, semakin menarik, tentu kami mengapresiasi," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2022).

Politikus Partai Gerindra ini mengungkapkan, tidak mempermasalahkan fenomena muda-mudi Citayam yang berada di kawasan-kawasan tertentu di Jakarta. Pasalnya, DKI Jakarta diperuntukan untuk semua warga Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Harus Jaga Kebersihan dan Ketertiban

Namun yang terpenting, menurut Riza, muda-mudi asal Citayam dan Bojonggede tersebut harus bisa menjaga kebersihan dan fasilitas publik di Jakarta.

"Kota Jakarta ini kota milik semua, tidak hanya warga Jakarta, tapi seluruh warga Indonesia, siapa saja boleh datang ke Jakarta. Yang penting mari kita rawat, kita jaga kebersihannya, kerapihannya, ketertibannya," jelas Riza.

Riza menuturkan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah memberikan arahan kepada semua pihak, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk 'terjun' menjaga keamanan dan kebersihan di Jakarta.

"Untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan supaya lebih nyaman bagi semua, siapa saja pengunjung yang datang ke Jakarta, dengan maksud rekreasi, jalan-jalan. Apalagi ini di tengah liburan sekolah anak-anak," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.