Sukses

KSAD Dudung Singgung Konflik di Timur Tengah hingga Kemenangan Taliban

KSAD Dudung meminta seluruh prajurit TNI AD dan masyarakat umum agar belajar agama secara mendalam dari guru.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terus memonitor perkembangan tantangan negara lewat berbagai peristiwa dan konflik yang terjadi di Timur Tengah. Menurutnya, hal itu pun perlu diwaspadai demi keutuhan bangsa Indonesia.

"Tantangan saat ini yang sangat kompleks, perlu kita sikapi bersama, saya katakan negara-negara di Timur Tengah, daerah-daerah Kuwait, di Libya, Suriah, Afghanistan, Mesir, saya yakin tidak serta merta hanya konflik komunalistik di internal, tetapi juga ada pengaruh-pengaruh dari luar yang memang menginginkan sumber daya alamnya. Bisa jadi ada pihak-pihak tertentu di negara-negara itu untuk terjadi konflik," tutur Dudung saat acara pertemuan dengan pemimpin redaksi media, Senin (7/2/2022).

Menurut Dudung, dirinya pernah mengatakan bahwa kemenangan Taliban di Afganistan tidak menutup masuknya pengaruh dari luar negara tersebut. Baik dalam rangka kepentingan sumber daya alam atau pun lainnya.

"Dengan terjadinya kemenangan Taliban tidak akan ada untuk kemungkinan pengaruh-pengaruh itu akan henti. Pengaruh-pengaruh itu akan ada. Oleh karena itu di dalam menyikapi media sosial harus bijak, jangan cepat melihat kemudian tertulis ada ayatnya, langsung percaya saja," kata dia.

Dudung meminta seluruh prajurit TNI AD dapat bijaksana dan waspada saat mengikuti berbagai kegiatan keagamaan atau pun peribadatan. Sebab, mereka dibekali senjata dan amunisi.

"Oleh karena itu dalam kegiatan-kegiatan beragama jangan terlalu fanatik sempit yang berlebihan, saya katakan itu. Karena semua agama di mata Tuhan itu benar, saya katakan Tuhan karena Ketuhanan Yang Maha Esa, kalau saya ngomong di masjid mungkin saya bicaranya Allah. Karena pada saat itu anak buah saya agamanya kan berbeda-beda," kata Dudung.

"Saya kalau kunjungan-kunjungan saya pasti memberikan kultum di masjid-masjid. Saya ini dulunya pernah santri. Ada orang mengatakan saya memusuhi Islam, itu nggak benar, salah. Saya santri, saya tidak pernah lewat salat lima waktu, tidak pernah lewat berpuasanya. Kalau saya dikatakan menjauhi Islam, itu salah besar," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belajar Agama Mendalam dari Guru

Dalam kultumnya, Dudung selalu mengingatkan agar prajurit TNI dan masyarakat umum mempelajari agama secara mendalam lewat guru atau ustaz.

"Jadi saya sering kultum, di kultum itu saya sering menyampaikan kalau belajar mempelajari agama itu jangan terlalu mendalam kalau tidak ada ustaznya, tidak ada kyainya, tidak ada gurunya. Tapi kalimat itu dipotong, kalau belajar agama jangan terlalu mendalam, titik. Nah itu," kata Dudung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.