Sukses

Epidemiolog: Long Covid-19 akan Jadi Tsunami Dunia dalam 5 Tahun ke Depan

Pemerintah Indonesia dinilai perlu memberikan atensi pada penderita long Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi long Covid-19 akan menjadi tsunami bagi dunia. Long covid merupakan gejala yang muncul pada pasien setelah sembuh dari virus Sars-Cov2 itu.

"Long Covid-19 ini akan jadi tsunami dunia mungkin tiga atau lima tahun ke depan," katanya dalam Webinar Covid-19: Varian Baru, Libur Nataru, dan Strategi Mitigasi Gelombang Ketiga, Jumat (3/12/2021).

Data sementara, 30 persen dari penyintas mengalami long Covid-19. Kondisi ini bisa menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dampak jangka panjang long Covid-19 yang patut diwaspadai ialah kerusakan paru, ginjal, hingga jantung.

"Itulah sebabnya, prinsipnya lebih baik mencegah daripada terinfeksi (Covid-19)," ujarnya.

Menurut Dicky, Amerika Serikat mengkategorikan penderita long Covid-19 sebagai disabilitas. Negara Paman Sam itu menangani pasien long Covid-19 melalui sistem pertanggungan pelayanan kesehatan.

Pemerintah Indonesia dinilai perlu memberikan atensi pada penderita long Covid-19. Dimulai dengan melakukan pendataan penyintas yang mengalami long Covid-19. Kemudian menyediakan layanan kesehatan primer untuk merehabilitasi fungsi organ para penderita long Covid-19.

"Rehabilitasi ini antara lain tentu dimulai dengan memastikan fungsi empat organ yang ada yang secara referensi atau literatur sering menjadi masalah yaitu paru, jantung, liver, ginjal," jelasnya.

"Ini sebaiknya dilakukan sejak dini karena potensi perbaikannya masih besar pada enam bulan pertama atau satu tahun pertama," sambungnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Tak Punya Data

Sementara pemerintah mengaku belum memiliki data penderita long Covid-19. Hal ini disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

"Tidak dicatat di kita (penderita long Covid-19)," kata Nadia kepada merdeka.com.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.