Sukses

Dua Pria Mencurigakan Terlihat sebelum Penembakan Ustaz di Tangerang

Dua orang mencurigakan yang diduga menjadi pelaku penembakan Ustaz Armand atau kerap disapa Ustaz Alex di Jalan Naen Saba, Pinang, Kota Tangerang, terlihat berdiam diri lama di warung sekitar lokasi.

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang mencurigakan yang diduga menjadi pelaku penembakan Ustaz Armand atau kerap disapa Ustaz Alex di Jalan Naen Saba, Pinang, Kota Tangerang, terlihat berdiam diri lama di warung sekitar lokasi pada Sabtu malam, 18 September 2021.

Ketua RW 05 Ahmad Mangku menjelaskan detik-detik penembakan yang menewaskan ustaz yang dikenal sebagai pengobat tradisional itu.

Menurut dia, kejadian berawal dari korban pulang dari salat magrib dengan anaknya yang masih berusia 5 tahun di Masjid Nurul Yaqin, tak jauh dari rumah korban.

Ketika itu, kata Ahmad, ada dua pria duduk di dekat warung tepat beberapa meter dari kejadian, Ahmad melihat jelas, salah satunya menggunakan atribut ojek online (Ojol).

"Jadi pelaku udah tiga hari duduk terus di warung. Orang (pelaku) beli es, itu ada dua orangnya. Motornya diparkir kira-kira radius 20 meter," ujar Ahmad.

Ahmad menerangkan, setelah anaknya masuk ke dalam rumah, terdengar suara seperti petasan. Ketika dilihat, ternyata ayahnya yang mengalami luka tembakan.

"Pas dia (anaknnya) masuk denger suara petasan. Terus (korban) teriak 'gua ditembak, gua kena tembak' anak itu lihat orang (pelaku) lari," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Tak Tertolong

Setelah kejadian itu, warga setempat berinisikataatif membawa korban ke Rumah Sakit Mulya, Pinang, Kota Tangerang. Namun sayang nyawanya tak tertolong karena pendarahan hebat.

Hingga akhirnya dihari yang sama, jenazah korban dibawa ke kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang, untuk diotopsi.

"Korban meninggal di RS dengan keadaan kritis, karena banyak darah. Terus, karena permintaan polisi dan keluarga mengiyakan, kini korban dibawa RS Tangerang untuk dilakukan otopsi," jelas Ahmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.