Sukses

Kasus Covid-19 Klaster Munggahan di Tangerang Bertambah, Total Jadi 83 Orang

Klaster Covid-19 di Kabupaten Tangerang ini bermula dari aktivitas sejumlah warga yang melakukan tradisi munggahan jelang Ramadan.

Liputan6.com, Tangerang - Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang kembali menemukan 37 orang positif virus corona di RW 28 Perumahan Dasana Indah, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua. Penularan Covid-19 di wilayah itu disebut sebagai klaster munggahan.

Dengan adanya penambahan ini dengan jumlah sebelumnya yakni 46 orang, maka kini totalnya ada 83 warga RW 28 Perumahan Dasana Indah, Kabupaten Tangerang yang dinyatakan positif Covid-19 dalam klaster munggahan.   

"Awalnya itu kan dari warga yang pergi (munggahan) sebanyak 62 orang, dari sana yang kena (positif Covid-19) sebanyak 4 orang. Kemudian merembet menjadi 19 orang, terus nambah lagi 20 orang. Dari tracing hari Senin lalu, nambah lagi 37 orang, total ada 83 orang warga," ungkap Camat Kelapa Dua, Prima Saras Puspa saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (29/4/2021).

Mereka yang tidak bergejala telah dievakuasi ke Hotel Yasmin untuk menjalani isolasi. Sementara yang bergejala dibawa ke empat rumah sakit terdekat, yakni RSUD Kabupaten Tangerang, RSU Siloam, Rumah Sakit Mitra Keluarga.

"Ada juga sebagian yang isolasi mandiri di rumah. Jadi yang isolasi mandiri ini kami dari Satgas Kecamatan, memperhatikan pasokan sembakonya," kata Prima.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Batasi Mobilitas Warga

Lalu, usaha tracing pun tidak berhenti dilakukan. Hari ini, lanjut Prima, tracing dilakukan kepada 20 warga yang ada di sekitar kawasan tersebut.

Yakni dengan rincian swab antigen kepada masing-masing lima orang di empat RW yang ada di sekitar RW 28, serta 20 warga sisanya dari dalam RW 28 yang belum tertracing sebelumnya.

Selama menunggu hasil tracing lanjutan, Prima menjelaskan, Satgas Kecamatan masih memberlakukan pembatasan mobilitas warga di sana. Kemudian masjid atau rumah ibadah di RW tersebut juga ditutup, begitu juga dengan sarana olahraganya.

"Bukan lockdown yah, hanya pembatasan mobilitas warga. Jadi warga yang negatif dan yang masih harus bekerja keluar, masih boleh. Yang tidak berkepentingan keluar rumah, dilarang keluar," tegas Prima.

Kemudian, pengamanan dari Babinsa dan Binamas di gerbang RW juga ditingkatkan. Mengingat adanya satu keluarga yang tinggal dalam satu rumah, dievakuasi untuk mendapatkan perawatan penyembuhan Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.