Sukses

Syarat Kampus Gelar Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19

Kampus diperkenankan melaksanakan pembelajaran campuran antara belajar secara tatap muka dan daring pada 2021 mendatang saat pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memperkenankan perguruan tinggi untuk melaksanakan pembelajaran campuran antara belajar tatap muka dan daring pada 2021 mendatang.

Hal ini mengacu juga dari Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kemendikbud, Nizam mengatakan ada sejumlah syarat untuk perguruan tinggi dapat menggelar belajar tatap muka di tengah masa pandemi Covid-19. Dalam hal persiapan, yang harus dilakukan adalah pertama, perguruan tinggi harus mendapatkan rekomendasi atau berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota setempat melalui satuan tugas penanganan Covid-19.

"Kedua perguruan tinggi hanya diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan kurikuler melalui pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat," kata Nizam melalui keterangan tulis, dikutip pada Kamis (3/12/2020).

Selanjutnya, perguruan tinggi mesti menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran campuran (hybrid learning) bagi mahasiswa yang belajar secara daring serta dosen yang mengajar secara daring. Keempat, perguruan tinggi telah siap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan bersama di atas dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

“Perguruan tinggi juga harus membentuk Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di perguruan tinggi untuk menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur protokol kesehatan,” tegas Nizam.

Adapun untuk syarat keenam pemimpin perguruan tinggi diminta menerbitkan pedoman pembelajaran, wisuda, maupun kegiatan lainnya bagi civitas akademika dan tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kampus Diwajibkan Lakukan Ini Saat Belajar Tatap Muka

Kemudian, dari sisi pelaksanaan pembelajaran tatap muka, perguruan tinggi diwajibkan untuk:

1) Melaporkan penyelenggaraan pembelajaran kepada satuan tugas penanganan Covid-19 secara rutin.

2) Civitas akademika dan tenaga kependidikan yang melakukan aktivitas di kampus harus memenuhi kriteria berikut:

a. Dalam keadaan sehat;

b. Dapat mengelola dan mengontrol bagi yang memiliki penyakit penyerta (comorbid);

c. Khusus mahasiswa yang berusia di bawah 21 tahun harus mendapat persetujuan dari orang tua/wali atau pihak yang menanggungnya;

d. Bagi mahasiswa yang tidak bersedia melakukan pembelajaran tatap muka dapat memilih pembelajaran secara daring;

e. Mahasiswa dari luar daerah/luar negeri wajib memastikan diri dalam keadaan sehat, melakukan karantina mandiri selama 14 hari atau melakukan tes usap (SWAB), atau sesuai peraturan/protokol yang berlaku di daerah.

3) Melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan cara:

a. Pengecekan suhu tubuh bagi setiap orang yang masuk perguruan tinggi;

b. Menghindari penggunaan sarana pembelajaran yang tertutup, menimbulkan kerumunan, dan terjadinya kontak jarak dekat;

c. Meniadakan kegiatan dan ruang yang berpotensi mengundang kerumunan (kantin, co-working space, kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler, dan sebagainya);

d. Menyediakan tempat cuci tangan/hand sanitizer di tempat-tempat strategis;

e. Menerapkan penggunaan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker medis sekali pakai sesuai standar kesehatan;

f. Menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter antar orang;

g. Membatasi penggunaan ruang maksimal 50 persen kapasitas ruangan/kelas/laboratorium dan maksimal 25 orang;

h. Menerapkan upaya saling peduli, saling menjaga dan melindungi;

i. Menerapkan etika batuk/bersin yang benar;

j. Menyediakan ruang isolasi sementara bagi civitas akademika dan tenaga kependidikan yang memiliki gejala/kriteria Covid-19;

k. Menyiapkan mekanisme penanganan temuan kasus Covid-19 di lingkungan perguruan tinggi baik bagi yang bersangkutan maupun contact tracing;

l. Menyiapkan dukungan tindakan kedaruratan penanganan Covid-19;m. melaporkan kepada satuan gugus tugas penanganan Covid-19 daerah setempat apabila ditemukan kasus Covid-19.

 

3 dari 3 halaman

Duta Perubahan

4) Warga kampus diharapkan dapat menjadi duta perubahan perilaku di lingkungan masing-masing.

5) Dalam hal ditemukan kasus konfirmasi positif Covid-19 di perguruan tinggi, pemimpin perguruan tinggi menghentikan sementara pembelajaran tatap muka, sampai kondisi aman.

6) Dalam hal terjadi peningkatan status peningkatan resiko Covid-19 di kabupaten/kota, pemimpin perguruan tinggi berkoordinasi dengan satuan tugas penanganan Covid-19 setempat untuk melanjutkan atau menghentikan pembelajaran tatap muka.

7) Apabila terdapat kondisi khusus atau permintaan dari pemerintah provinsi/kabupaten/kota, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi dapat memberhentikan pembelajaran tatap muka pada perguruan tinggi

Monitoring

Sementara dalam rangka pemantauan, perguruan tinggi harus menegakkan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan standar operasional prosedur penegakan protokol kesehatan.

“Selain itu, perguruan tinggi diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam penyelenggaraan pembelajaran campuran selama masa pandemi Covid-19,” terang Nizam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.