Sukses

Ma'ruf Minta FKUB Perkuat Kerukunan Umat Beragama

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengamini bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk, dan berpotensi menghadapi ancaman perpecahan apabila kesepakatan nasional tidak terjaga baik.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengamini bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk dan berpotensi menghadapi ancaman perpecahan  bila kesepakatan nasional tidak terjaga baik. Karenanya, dia menegaskan hal itu harus dikawal dengan konsisten.

"Salah satu hal yang sangat penting harus terus dijaga adalah kerukunan antar umat beragama, karena itu merupakan unsur utama dalam kerukunan nasional," kata Ma'ruf saat berpidato dalam Rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) melalui daring, Selasa (3/11/2020).

Ma'ruf melanjutkan, dalam dinamika berbangsa dan bernegara, terkadang ekspresi keberagamaan di era demokrasi ini memunculkan ketegangan atau konflik antarumat beragama atau bahkan internal umat beragama.

Dia mencontohkan, beberapa dekade lalu, bagaimana konflik atau ketegangan antarumat beragama yang umumnya dipicu oleh pendirian rumah ibadah, penyiaran agama, penodaan agama, perebutan aset ekonomi, kontestasi politik, dan lainnya.

Tidak hanya itu, menurut dia, gesekan juga bisa terjadi melalui konflik internal umat beragama yang dipicu oleh pemahaman agama menyimpang, atau pemahaman agama puritan.

"Dalam beberapa kasus telah melahirkan radikalisme atau ekstremisme keagamaan," ujar Ma'ruf Amin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkuat Kerukunan

Ma'ruf berharap, hadirnya FKUB akan memperkuat kerukunan umat beragama di samping dilakukan oleh pemerintah. Dia percaya, peran para tokoh agama. Para tokoh agama ini merupakan modal yang berharga bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.

"Ini kekuatan strategis tokoh-tokoh agama ini kemudian dituangkan dalam kelembagaan FKUB," Ma'ruf menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.