Sukses

Kemenag Izinkan Toa Masjid untuk Edukasi Pencegahan Covid-19

Kamaruddin menegaskan pada dasarnya masjid bukan hanya berfungsi sebagai sarana ibadah, tetapi juga untuk meningkatkan kepekaan sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama mengizinkan toa masjid digunakan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun.

Ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, dalam Talk Show Salat Jumat di Masa Pandemi yang disiarkan YouTube BNPB Indonesia, Kamis (11/6/2020).

"Kami sangat setuju dan sangat menganjurkan untuk masyarakat bisa memanfaatkan (toa) masjid untuk kegiatan-kegiatan produkti untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar dia.

Kamaruddin menegaskan pada dasarnya masjid bukan hanya berfungsi sebagai sarana ibadah, melainkan juga untuk meningkatkan kepekaan sosial. Karena itu, Kementerian Agama sangat membolehkan toa masjid digunakan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

"Masjid digunakan untuk aktivitas-aktivitas yang berkontribusi mencegah penyebaran Covid-19 sangat relevan sekali, sangat bagus sekali," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kedepankan pendekatan Spiritual

Kamaruddin mengatakan, dalam surat edaran Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah Dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Masa Pandemi Virus Corona, sudah mengatur tentang penggunaan fasilitas masjid. Salah satunya, penggunaan toa untuk mengedukasi masyarakat tentang Covid-19.

"Surat edaran Menteri Agama itu juga sudah ditegaskan di situ sesungguhnya," kata dia.

Kamaruddin mengajak seluruh umat Islam di Tanah Air menjadikan masjid sebagai sentral kegiatan yang baik. Dia juga meminta masjid tidak semata dimanfaatkan sebagai tempat aktivitas komunal yang sifatnya simbolik saja.

"Saya kira pendekatan spiritualitas di masjid perlu kita tingakatkan juga. Bukan saja aktivitas berkerumun, tetapi betul-betul substansi pengamalan ibadah bisa kita implementasikan di masjid," katanya. 

 

Reporter: :Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.