Sukses

Kemensos Bakal Salurkan Paket Sembako Tiap Pekan untuk Pekerja Harian

Bantuan Rp 600.000 tersebut, jelas dia, akan disalurkan berupa bantuan sembako yang diantarkan ke penerima manfaat.

Liputan6.com, Jakarta Kemensos akan menyalurkan bantuan kepada tenaga harian lepas (THL) di wilayah DKI Jakarta. Mereka ini terpaksa kehilangan pekerjaan dan penghasilannya akibat merebaknya Covid-19.

Terkait program ini, Kemensos bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta terkait data penerima manfaat. Data yang dari Pemprov kemudian akan dipadankan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSK).

"Oleh karena itu, kami semalam baru terima data dari gubernur DKI yaitu data yang dari mereka adalah 2,5 juta jiwa atau 1,2 juta KK. Ini datanya sedang dalam pemadanan DTKS," ungkap Menteri Sosial Juliari Batubara dalam raker virtual dengan Komisi VIII, Selasa (7/4/2020).

Meskipun demikian dia memastikan mereka yang tidak termasuk dalam DTSK tetap akan dibantu oleh pemerintah. "Kami mohon dukungan karena ini nantinya kami bantu tidak hanya yang di data DTKS saja. Saya yakin bahwa dari 1,2 juta KK ini pasti ada yang di luar DTKS,"

Mereka yang berpenghasilan harian ini, diakui bisa saja selama ini tidak masuk dalam DTSK. Hanya saja ketika Covid-19 merebak dan imbauan jaga jarak hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan, mereka ini kehilangan sumber penghasilannya.

"Jadi mereka selama ini tidak menerima program sembako, tidak menerima PKH, tapi tiba-tiba hilang pendapatannya. Tentunya kami tidak punya data-data seperti itu. Jadi sekarang sedang dalam pemadanan di DTKS," ungkap Juliari.

Nantinya mereka ini akan menerima bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan. Presiden Joko Widodo sendiri sudah memerintahkan dirinya untuk segera menuntaskan proses pendataan sehingga bantuan bisa segera disalurkan.

"Presiden minta agar nanti berapa pun datanya yang disepakati, tapi kami sudah gunakan angka tersebut. Per jiwanya per paketnya Rp 600 ribu. Jadi kita tidak ada yang lebih dari Rp 600 ribu karena kita pakai standarnya kartu prakerja Rp 600 ribu. Jadi total anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp 3,6 triliun yang ini nanti kita minta tambahannya dari Kemenkeu," imbuhnya.

Bantuan Rp 600.000 tersebut, jelas dia, akan disalurkan berupa bantuan sembako yang diantarkan ke penerima manfaat. Berdasarkan perintah Presiden, penyaluran bantuan dilakukan setiap pekan.

"Jadi presiden minta agar paket sembakonya diantarkan tiap minggu. Jadi kalau Rp 600 ribu dibagi 4 (pekan dalam satu bulan) jadi tiap minggu di rumah tersebut mendapat sembako senilai Rp 150 ribu sampai 3 bulan. Berarti ada 12 Minggu dia mendapatkan paket sembako. Kalau semua lancar, mulai bisa kita jalankan per 20 April," jelas dia.

"Ini penugasan khusus dari presiden untuk warga Jakarta yang tidak harus KTP DKI Jakarta, tapi pekerja harian yang tinggal di DKI dan mereka sekarang mendapatkan kesulitan karena mereka tidak punya income (penghasilan). Makanya kita buatkan program khusus," terang dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Bodetabek

Selain itu bantuan paket sembako juga akan diberikan kepada masyarakat di kota-kota satelit alias di sekitar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Besaran bantuan pun sebesar Rp 600.000 per bulan. selama tiga bulan ke depan. Penerima bantuan ini akan didasarkan pada data dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki Kemensos.

"Wilayah yang langsung berbatasan dengan DKI, kami juga akan berikan bansos khusus dalam bentuk sembako, data yang kami gunakan disini adalah data yang DTKS. Karena kami tidak bisa terlalu lama menunggu. Presiden mau kami cepat, sehingga kalau tadi di DKI karena permintaan gubernur, gubernur memberikan data kita padankan," ungkapnya.

"Tapi kalau Bodetabek ini kita sudah kontak setiap kepala dinas sosial tapi kita mengasumsikan data yang ada di DTKS kami yaitu sekitar 576.434 jiwa atau 1.647.674 jiwa dalam bentuk sembako. Indeksnya juga Rp 600 ribu dan durasinya 3 bulan. Jadi semuanya Rp 600 ribu dan semua 3 bulan, jadi April, Mei, Juni,"

Bantuan tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dari sisi ekonomi. Apalagi sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan puasa kemudian hari raya Idul Fitri.

"Kita juga tahu sebentar lagi ada bulan puasa, lebaran idul Fitri. Jadi bansos ini memang kita perlukan untuk warga-warga yang tidak bisa mudik dan penghasilannya terganggu selama adanya Covid-19 dan PPSB" tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.