Sukses

Lakukan Rapid Test, Warga Kota Tangerang Positif Covid-19 Bertambah 26

Untuk 26 orang yang sudah dinyatakan positif dengan alat rapid test tersebut, langsung diarahkan untuk mengisolasi mandiri.

Liputan6.com, Tangerang - Dari 2.400 unit alat rapid test yang sudah diberikan untuk Kota Tangerang, sebanyak 2.045 alat sudah digunakan. Hasilnya, pasien positif terkena virus Corona atau Covid-19, bertambah 26 orang.

"Dari 2.045 orang yang melakukan rapid test, data yang masuk sampai saat ini baru 1.575 orang, dengan 26 di antaranya positif," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Kamis (2/4/2020).

Untuk 26 orang yang sudah dinyatakan positif dengan alat rapid test tersebut, langsung diarahkan untuk mengisolasi mandiri. Kemudian nanti akan segera dilakukan tes berikutnya atau swab oleh Dinas Kesehatan.

Sampai saat ini, rapid test di Kota Tangerang diprioritaskan bagi tenaga medis di rumah sakit dan Puskesmas, ODP, PDP, orang yang kontak erat dengan pasien positif, influenza like illness (ILI) dan masyarakat umum dengan random sampling terhadap 13 kecamatan serta 104 kelurahan.

"Untuk random sampling ini disesuaikan dengan kepadatan penduduk di satu kelurahan," kata Arief.

Wali Kota Arief mengaku, tes cepat itu telah dilakukan sejak Kamis 26 Maret 2020 yang mana hingga kini, langkah untuk men-screening antibodi itu masih terus dilakukan.

"Sudah dimulai sejak minggu lalu dan sampai kini masih terus berjalan. Di mana, untuk mekanismenya pelaksanaannya kita sebar," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemeriksaan Jemput Bola

Mekanisme itu dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan saat pemeriksaan berlangsung. Misal, untuk tenaga medis, menjalani pemeriksaan di rumah sakit atau puskesmas yang ada. Sedangkan, untuk warga yang berstatus ODP atau orang dalam pemantauan akan menjalani pemeriksaan di lapangan atau jemput bola.

"Untuk yang ODP ini, petugas puskesmas yang akan mendatangi warga, dicek satu per satu," ujarnya.

Di mana tentunya, para petugas medis yang melakukan rapid test dengan cara menghampiri warga ini tetap mengenakan APD (alat pelindung diri) lengkap, baik itu masker N95, baju standar medis, kacamata, hingga sarung tangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.