Sukses

Pemerintah: Rata-Rata Pasien Covid-19 di RI Meninggal Akibat Penyakit Penyerta

Pemerintah melaporkan, lima pasien di Indonesia meninggal dari total 96 kasus positif Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto melaporkan, lima orang dari total 96 kasus virus corona atau Covid-19 meninggal dunia. Dia menyebut, rata-rata pasien meninggal dunia akibat penyakit penyerta atau komorbid.

"Beberapa kasus menjadi meninggal karena ada faktor komorbid," kata Yuri di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Yuri menambahkan, dari total 96 kasus positif Covid-19 itu, delapan pasien di antaranya dinyatakan telah sembuh. "Indikasinya adalah tidak ada lagi keluhan fisik, dua kali pemeriksaan virus tidak ditemukan lagi atau dua kali (hasilnya) negatif," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Covid-19 ini sudah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia. Wilayah tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Tangerang, Jawa Tengah, Bali, Manado, dan Pontianak.

"Kalau kita lihat sebarannya sekarang melebar Jakarta, DKI, Jabar di sekitar DKI termasuk Bandung, kemudian Tangerang, kemudian Jawa Tengah kita dapatkan kasus di Solo, dan Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak dan tempat lain yang kita tracing," kata Yurianto.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengawasan Lebih Ketat

Hal inilah, kata dia, yang membuat pemerintah harus mewaspadai dan meningkatkan tracing lebih keras lagi. Hal ini juga menjadi penting setelah respons WHO yang menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global.

"Kemenlu barang tentu akan tinjau lagi pembatasan-pembatasan warga negara dari negara yang sekarang lockdown. Ini yang jadi perhatian kita. Di samping sinergi masing-masing daerah juga melakukan pengawasan yang lebih ketat. Ini yang kami katakan tidak mungkin pendekatan pada kasus per kasus, tapi berbasis masyarakat," tandas Yurianto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.