Sukses

Pemerintah Siapkan 2 Opsi Pendaratan Evakuasi WNI ABK Diamond Princess

Rencananya, WNI ABK Diamond Princess akan diterbangkan dari Jepang ke Indonesia pada Minggu malam.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mengevakuasi warga negara Indonesia dari Kapal Diamond Princess di Jepang. Nantinya, 68 anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan negatif virus corona itu akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu setibanya di tanah air.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, saat ini tim penjemput telah tiba di Bandara Haneda, Jepang.

Para WNI ABK Diamond Princess itu rencananya akan dibawa pulang pada Minggu 1 Maret 2020 pukul 18.00 waktu setempat dan tiba di tanah air sekitar pukul 23.30 WIB.

Pemerintah telah menyiapkan dua alternatif lokasi pendaratan awal sebelum dibawa ke Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani masa observasi. Kedua lokasi pendaratan itu adalah Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

"Yang kita siapkan dua, apakah di Halim atau di Kertajati. Halim sudah saya cek. Kemudian Kertajati baru besok saya cek," katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (29/2/2020).

Yuri menuturkan, saat ini tim penjemput yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airbus 330 tengah beristirahat. Setidaknya, butuh waktu istirahat 24 jam agar tim kembali bugar dan bisa melakukan perjalanan panjang dengan membawa WNI ABK Diamond Princess kembali ke Indonesia. 

"Sekarang kru pesawat sedang istirahat karena mereka akan melakukan penerbangan panjang," ucapnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dicek Kesehatan Sebelum Pulang

Dia juga mengatakan, bahwa bahan bakar pesawat sudah diisi kembali setibanya di Jepang. Sementara tim kesehatan dijadwalkan akan segera menuju kapal tempat ABK WNI diobservasi.

"Berarti tim kesehatannya tinggal turun dari pesawat untuk menuju ke kapal. Sampai di kapal, mereka (WNI ABK) akan diperiksa lagi satu-satu. Yang sedang sakit pasti tidak boleh ikut," kata Yuri.

Ketentuan tersebut, katanya, berlaku bagi para WNI yang berada di kapal. Sementara bagi para WNI yang saat ini dinyatakan positif virus corona dan dirawat di rumah sakit dipastikan tidak akan diikutsertakan dalam rencana pemulangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.