Sukses

Pemakaman di Bogor Longsor, 8 Jasad yang Menggantung Direlokasi

Di pemakaman yang memiliki luas 3.000 meter persegi ini ada sekitar 200 lebih jenazah sejak puluhan tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Kampung Nangerang, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, terpaksa direlokasi karena area makam tergerus longsor.

Ketua RW 06 Kelurahan Ranggamekar, Rustam mengatakan, tanah longsor akibat tergerus aliran Sungai Cigading menyebabkan 10 jenazah hanyut terbawa arus.

Longsor yang terjadi pada Kamis (37/2/2020) kemarin, juga mengancam delapan kuburan bahkan jasadnya dalam posisi menggantung di bibir anak Sungai Cisadane itu.

"Ada delapan makam yang dipindahkan karena posisinya sudah menggantung di atas aliran sungai," kata Rustam, Jumat (28/2/2020).

Rustam mengungkapkan, tanah longsor sudah terjadi sejak lama. Awalnya, komplek pemakaman dengan aliran sungai berjarak sekitar 10 meter. Namun pemakaman itu sedikit demi sedikit mengalami longsor akibat tergerus arus sungai.

Di pemakaman yang memiliki luas 3.000 meter persegi ini ada sekitar 200 lebih jenazah sejak puluhan tahun lalu.

"Kejadian longsor ini bukan sekali dua kali, tapi sering. Cuma sedikit-sedikit akhirnya sampai ke pemakaman," terangnya.

Proses pemindahan makam melibatkan sejumlah unsur termasuk anggota TNI/Polri dan Unit Pelaksana Teknis Pemakaman Kota Bogor. Bahkan, Wali Kota Bogor Bima Arya ikut meninjau pemindahan makam.

Bima mengatakan pemindahan dilakukan secara bertahap. Dari delapan jenazah, hari ini baru tiga yang sudah dipindahkan. Kondisi jenazah sudah tidak utuh, berupa tulang-belulang.

"Dari tiga jenazah, satu di antaranya sudah teridentifikasi oleh ahli waris. Tadi juga pihak keluarga ikut mengiringi pemindahan," ujar Bima.

Kedelapan makam tersebut kondisi jenazahnya sudah menggantung di ketinggian sekitar 20 meter dari permukaan sungai.

"Ada 8 makam yang akan dipindahkan, tapi hari ini baru 3. Dan kejadian kemarin ada 10 makam hanyut terbawa arus," ujar dia.

Untuk mencegah kejadian serupa, kata Bima, sejumlah makam yang rawan longsor akan direlokasi ke tempat lain.

"Tidak menutup kemungkinan yang dipindahkan bertambah sesuai dengan pemetaan nanti," ujar Bima.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jasad Menggantung

Sebelumnya, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Nanas di Kampung Nangerang, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tergerus longsor, Kamis (27/2/2020) siang.

Sedikitnya, 10 jasad yang dikubur di komplek pemakaman tersebut hilang terbawa arus Sungai Cigading. Delapan jasad lainnya terlihat menggantung di tebing yang longsor.

Ketua RT 03/06, Dede Karmaji mengatakan, komplek pemakaman umum yang berada di pinggir Sungai Cigading longsor saat wilayah itu diguyur hujan lebat sekitar pukul 11.00 WIB. Longsor di komplek pemakaman itu memiliki kedalaman 20 meter dan panjang longsoran mencapai 300 meter.

Dari 200 lebih makam di tanah wakaf itu, sedikitnya 10 jenazah yang sudah berbentuk tulang belulang hanyut terbawa arus sungai.

"Pemakaman itu longsor tergerus air sungai. Ada sekitar 10 makam yang hanyut terbawa arus," kata Dede.

Mengingat jasad sudah hanyut terbawa arus entah kemana, sejumlah ahli waris pun akhirnya mengikhlaskan kejadian tersebut.

"Sudah mengikhlaskan. Ya kita juga bingung mau nyari kemana, karena sudah terbawa arus, sangat jauh mungkin," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.