Sukses

BPIP Gandeng KPK Kampanyekan Pembumian Pancasila ke Milenial

Menurut Yudian, jalinan kerja sama antara BPIP dengan KPK akan ditindaklanjuti dengan pembuatan film pendek, musik, olahraga, hingga kuliner.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan BPIP ke KPK guna bekerja sama dalam mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila ke milenial.

"Sore ini BPIP datang ke KPK untuk melakukan kerjasama. Kerjasama itu kira-kira akan melakukan satu long term itu yang namanya kependidikan. Untuk yang short term yaitu sosialiasi atau kampanye tentang pembumian Pancasila ke dalam kehidupan, terutama ke teman-teman milenial. Jadi ini yang paling terbaru hari ini," ujar Kepala BPIP Yudian Wahyudi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Menurut Yudian, jalinan kerja sama antara BPIP dengan KPK akan ditindaklanjuti dengan pembuatan film pendek, musik, olahraga, hingga kuliner.

Menurut Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo, kerja sama dibangun dengan KPK demi tujuan agar masyarakat bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dan hidup.

"Kerja sama ini kita ingin bagaimana hidup bersih, hidup jujur. Sembilan nilai (integritas) KPK itu juga bagian dari Pancasila. Kita sepakati nanti bagaimana generasi milenial itu kan generasi yang kreatif dan inovatif. Nantinya kita akan bikin sayembara film pendek yang mengarahkan pada kesadaran hidup jujur antikorupsi," kata Romo Benny di lokasi yang sama.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Jangka Panjang

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan menyatakan kesiapannya menjalin kerja sama dengan BPIP. Menurutnya, kerja sama ini merupakan program jangka panjang yang bisa dilakukan.

"Jadi tadi kita sepakati bahwa nanti kita akan punya MoU menanamkan nilai untuk program jangka panjang. Karena KPK sekarang strateginya sudah lewat insersi (penyisipan), nanti dengan BPIP kita formulasikan seperti apa. Apa dia masuk di matakuliah atau mata pelajaran," kata Pahala.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.