Sukses

Dilanda Longsor, Sekolah di Sukajaya Bogor Diliburkan

Kegiatan belajar mengajar siswa sekolah dasar (SD) diliburkan bagi sekolah-sekolah yang terdampak bencana longsor maupun dijadikan lokasi pengungsian.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan belajar mengajar di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diliburkan hingga batas waktu yang tidak ditentukan pascabanjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut pada 1 Januari 2020.

Kebijakan tersebut dikeluarkan Koordinator Pengawas Pendidikan Kecamatan Sukajaya Aden Juanda melalui WhatsApp Grup kepala sekolah se-Kecamatan Sukajaya, Minggu (5/1/2020).

"Karena akses ke desa-desa masih terputus longsor jadi edaran libur sekolah disebar lewat grup," kata Aden, Senin (6/1/2020).

Kegiatan belajar mengajar siswa sekolah dasar (SD) diliburkan bagi sekolah-sekolah yang terdampak bencana longsor maupun dijadikan lokasi pengungsian.

Namun demikian, pihaknya sampai saat ini belum mendapat laporan berapa jumlah sekolah-sekolah yang rusak dan terancam hingga digunakan pengungsian korban bencana longsor.

"Belum semua, karena banyak kepala sekolah yang tidak bisa dihubungi karena tidak ada sinyal atau HP mati akibat listrik padam dari sejak 1 Januari kemarin," terangnya.

Namun sampai saat ini, pihaknya belum mendapat data berapa jumlah sekolah yang rusak, terancam dan digunakan sebagai tempat pengungsian.

"Data sementara sekolah yang diliburkan karena dijadikan pengungsian yaitu 5 sekolah dasar," kata dia.

Salah satunya SDN Sukajaya 3 di Kampung Pasir Kupa, Desa Harkat Jaya. Sejak bencana longsor melanda wilayah itu, sekolah yang berada tepat di belakang Kantor Desa Harkat Jaya dijadikan tempat pengungsian.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Pilihan Pengungsian

Warga yang mengungsi di sekolah tersebut berasal dari tujuh kampung yakni Kampung Cibuluh, Kebon Nanas, Legok Sawo, Sinar Harapan, Sibadak, Congcorang, dan Kampung Banar.

"Siswa kami yang mengungsi di sekolah kami pun ada. Jumlahnya sebanyak 195 orang," ujar Kepala Sekolah SDN Sukajaya 3, Zaenal Abidin.

Namun dirinya belum mengetahui sampai kapan sekolahnya dijadikan lokasi pengungsian. "Tapi yang jelas sampai situasi kondusif," kata dia.

Sutisna, salah satu pengungsi mengaku tidak punya pilihan selain mengungsi ke sekolah dasar. Sebab rumahnya yang berlokasi di Kampung Sinar Harapan sudah dikepung longsor bahkan daerahnya rawan longsor susulan.

"Mau ngungsi dimana, di tempat lain ga ada saudara. Ada adik tapi jauh di Cianjur," kata bapak empat anak ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.