Sukses

Usai Kasus Dirut Garuda, Demokrat Usul Direksi BUMN Tak Perlihatkan Kemewahan

Para direksi BUMN memang tak tepat memperlihatkan harta kekayaan, hobby dan gaya hidup mewah ke masyarakat meski bergaji besar.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon mengusulkan agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melarang para jajaran direksi perusahaan pelat merah mempertontokan kemewahan kepada publik.

Hal ini dikatakannya merespons kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Bromton yang dilakukan Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara.

"Itu maka kami mengusulkan, kalau memang serius mau bersih-bersih dan meletakkan pondasi BUMN, sekalian saja buat kebijakan Direksi BUMN tidak boleh "show" dan mempertontonkan hobi-hobi mewah di ruang publik," kata Jansen kepada Liputan6.com, Sabtu (7/12/2019).

Menurut dia, sejauh ini gebrakan Erick sudah cukup berani salah satunya saat memarahi Direksi BUMN yang makan di restoran mewah. Jansel menilai usulannya itu sejalan dengan kebijakan Erick yang ingin bersih-bersih BUMN.

"Apalagi kalau BUMN yang dipimpinnya merugi. Kalau BUMN nya untung silakan saja," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak tepat perlihatkan gaji

Selain itu, dia menyebut para direksi BUMN memang tak tepat memperlihatkan harta kekayaan, hobi dan gaya hidup mewah ke masyarakat meski bergaji besar.

Sebab, saat ini banyak BUMN yang tengah merugi dan keuangannya masih disuntik pemerintah dari pajak rakyat melalui Penanaman Modal Negara (PMN).

"Kalau mau mewah mewahan ya jadi Lawyer (pengacara) aja atau kerja di perusahaan milik sendiri. Bukan di BUMN yang milik rakyat," tegas Jansen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.