Sukses

2 Kontraktor SD Gentong Pasuruan yang Ambruk Jadi Tersangka dan Ditahan

Tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah mengingat ada dugaan korupsi dalam kasus tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menemukan dugaan tindak pidana pada peristiwa amburknya atap sekolah SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Sejauh ini, dua orang kontraktor telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, dua orang yang menyandang status tersangka adalah Direktur CV Andalus, Lukman Santoso (38) dan Direktur CV DHL Putra Sudendy Sasmita Mulya (40).

“Kontraktor kita sudah lakukan penangkapan dua orang. Hari ini sudah dilakukan penahanan,” kata Barung kepada Liputan6.com, Sabtu (9/11/2019).

Barung menuturukan, kedua tersangka dijerat Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian Kerja. Barung menegaskan, tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah mengingat ada dugaan korupsi dalam kasus tersebut.

“Ini masih berkembang. Sementara tindak pidana korupsinya masih ditangani oleh Polda Jawa Timur,” ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Periksa 4 Saksi dari Pemerintah dan Kontraktor

Polisi telah memeriksa empat orang saksi dalam kasus ambruknya atap SD Gentong, Pasuruan. Antara lain, PNS Dinas Pendidikan Kota Pasuruan berinisial RT (43). PNS tersebut sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK).

Kemudian pria berinisial LS (38) sebagai Direktur CV Andalus. Ketiga, pria berinisial SSM (40) selaku Direktur CV DHL Putra. Keempat, saksi berinisial MR, PNS RSUD Dr R Soedarsono yang bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen pada Dinas Pendidikan Kota Pasuruan.

Polisi akan mengumpulkan informasi dari keterangan saksi dan mencocokkan dengan hasil laboratorium forensik. Selain itu, Barung mengoreksi proyek renovasi sekolah tersebut pada 2012, semulanya disebutkan 2017.

Sebelumnya,  dalam peristiwa ambruknya atap SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa, pukul 08.30 WIB telah mengakibatkan sebanyak dua orang meninggal dunia. Dua korban itu adalah seorang siswa dan guru. Sementara, belasan siswa lainnya mengalami luka-luka.

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.