Sukses

Liburan ke Jepang dengan Pesawat dari Negeri Matahari Terbit

Jepang menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Jepang menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Indonesia. Setiap musim di negara tersebut memiliki daya tersendiri, tak terkecuali musim dingin.

Tempat yang bisa disambangi ketika musim dingin di Jepang adalah Prefektur Hiroshima. Selain wisata sejarah di Taman Monumen Perdamaian Hiroshima, prefektur ini menawarkan berbagai wisata menarik saat musim dingin, seperti kuil Itsukushima, bermain ski, hingga menyantap tiram.

Anda bisa menggunakan berbagai maskapai penerbangan untuk menuju destinasi favorit tersebut. Salah satu maskapai penerbangan yang bisa digunakan adalah Japan Airlines. Ada tiga kelas yang ditawarkan yaitu, ekonomi, bisnis, hingga premium ekonomi.

"Dalam sehari, ada dua penerbangan ke Bandara Narita (Tokyo), pagi dan malam," kata Passenger Sales Team Japan Airlines cabang Indonesia Muhammad Agil Saputra, dalam sebuah perbicangan pada 10 Februari 2019.

Kursi di kelas bisnis Japan Airlines. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Liputan6.com saat mengikuti media trip bersama Japan Airlines dan Japan National Tourism Organization (JNTO) menjajal kelas bisnis yang ditawarkan Japan Airlines. Berangkat dari Bandara International Soekarno Hatta pada Minggu 10 Februari 2019 pukul 21.25 WIB. Waktu tempuh hingga ke Bandara Narita, Tokyo mencapai 7 jam 30 menit.

Dengan kursi yang bisa dijadikan tempat tidur dan layar televisi yang lebar, perjalanan tidak akan terasa melelahkan. Selama perjalanan, penumpang kelas ini mendapat mendapat makanan ringan tidak lama selepas pesawat lepas landas.

Makanan selanjutnya berupa sarapan, yang diberikan dua jam sebelum pesawat mendarat. Menu sarapan, ada dua pilihan yaitu ala Jepang dan Amerika.

Makanan sarapan di kelas bisnis Japan Airlines dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Narita, Tokyo. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Sebelumnya, bagi penumpang kelas bisnis, bisa menikmati makanan di lounge JAL yang tempatnya bergabung dengan lounge maskapai Garuda Indonesia.

Setibanya di Bandara Narita pada 11 Februari 2019 pagi, disambut hujan salju. Pohon, kendaraan roda empat, hingga tanaman mulai ditutupi salju.

Menurut tur guide Fumio Ito, hujan salju turun sejak pagi pukul 06.00. Warga Tokyo sendiri, kata dia, senang adanya salju ini, terutama anak anak. Namun, turunnya salju bisa merepotkan bila tak kunjung.

"Kalau tebal hingga 5 cm tentu mengganggu," kata pria yang 10 tahun lebih tinggal di Indonesia ini.

Perjalanan ke Hiroshima akhirnya dilanjutkan melalui Bandara Haneda dengan bus dari bandara. 

Sakura Lounge Japan Airlines di Bandara Narita (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Sementara itu, untuk penerbangan kembali ke Jakarta pada 15 Februari 2019, Liputan6.com menjajal kelas ekonomi Japan Airlines. Jarak antara kursi penumpang luas sehingga kaki nyaman menempuh jarak.

Sebelum terbang dari Bandara Narita, calon penumpang Japan Airlines bisa menyambangi Sakura Lounge.

Ada dua lantai, lantai pertama menyediakan minuman hingga tempat pijat. Sedangkan lantai atasnya khusus untuk makanan dan minuman. Calon penumpang bisa melihat pesawat JAL yang tengah berhenti.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Japan Airlines Sky Museum

Sementara itu, di kawasan area Bandara Haneda, terdapat Japan Airlines (JAL) Sky Museum. Di dalam museum, terdapat informasi mengenai sejarah maskapai penerbangan yang berdiri sejak 1951 tersebut.

Selain itu dipamerkan pula benda benda yang pernah digunakan pesawat selama mengudara.

Di museum ini, ada sejumlah manekin yang mengenakan seragam pramugari JAL mulai dari awal 1970-an hingga saat ini. Selain itu, ada berbagai miniatur pesawat yang pernah digunakan maskapai tersebut dan replika kokpit pesawat.

Pengunjung bisa mencoba untuk duduk di kursi pilot, bahkan mencoba seragam pramugari dan pilot.

Pengunjung JAL Sky Museum bisa mencoba seragam pramugari dan pilot. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Ada pula berbagai tampilan interaktif mirip permainan di mana nantinya pengunjung bisa menjadi pekerja bandara yang mengarahkan kedatangan pesawat, pramugari, hingga pilot.

Selain itu, di museum ini, pengunjung bisa ke hanggar perawatan pesawat yang dipandu petugas, tentunya dengan helm keselamatan.

Di tempat ini, pesawat Japan Airlines dijadwalkan setiap 2 tahun sekali menjalani maintenance selama 10 hari. Pesawat yang tengah menjalani perawatan di antaranya adalah Boeing 767 dan Boeing 787.

Di hanggar berikutnya, selain ruang perawatan, pengunjung bisa melihat secara langsung pesawat dari sejumlah daerah mendarat di Bandara Haneda. Bandara ini sendiri mempunyai empat runway. Traffic di Bandara Haneda diklaim menjadi empat tersibuk di dunia pada 2017.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.