Sukses


Ketua MPR: Umat Islam Harus Bersatu Agar Tak Terkalahkan

Ketua MPR : Agar bisa bersaing, santri harus menguasai Iptek.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Zulkifli Hasan, mengingatkan ribuan santri di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya, Jawa Barat, bahwa hidup di dunia itu berlaku hukum alam. Siapa yang kuat, akan menjadi raja. Karena itu, umat Islam harus bersatu agar tidak mudah dikalahkan.

"Perpecahan membuat kita lemah, sehingga mudah dikalahkan. Sejarah telah memberikan pelajaran, penjajah Belanda bisa memadamkan aksi perlawanan para pejuang karena kita mau dipecah belah," ujarnya, saat memberikan sambutan dalam acara Qini Nasional ke 139 sekaligus peringatan maulid Nabi SAW, di masjid Al Fattah, Komplek Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya, Sabtu (24/11/2018).

Selain menjaga persatuan, imbuh Zulfikli, para santri dan generasi muda harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena hanya dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

"Saat ini SDM kita tertinggal jauh dibanding negara lain dan hanya berada pada urutan ke-62 di dunia. Butuh perjuangan keras agar bisa mensejajarkan diri dengan bangsa lain. Karena itu banyaklah belajar dan membaca buku," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli kembali mengingatkan bahwa santri dan ulama selalu menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjuangan bangsa Indonesia. Pada 1905, sebelum lahirnya Budi Utomo, terlebih dahulu lahir Sarikat Islam. Kemudian, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, serta organisasi Islam lainnya.

Bahkan, sebelum lahirnya Pancasila pada 18 Agustus 1945, sudah disahkan dahulu naskah Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945. Namun, karena ada keberatan sejumlah tokoh Indonesia Timur, para ulama rela mengorbankan naskah Piagam Jakarta dan menerima Pancasila 18 Agustus, semata-mata agar proklamasi Kemerdekaan Indonesia bisa dipertahankan.

Sebagai informasi, Qini Nasional adalah even tarekat yang dilaksanakan setahun tiga kali, masing-masing pada bulan Maulid, Rajab, dan Zulhijjah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyambung silaturahim antara Mursyid tarekat dengan murid agar para murid bisa terus mendapat bimbingan Islam. Ikut hadir dalam acara tersebut, Mursyid Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya, Syekh Muhammad Fathurahman.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini