Sukses

Status Gunung Merapi Meningkat, Lokasi Penambangan Masih Dipenuhi Warga

Walau demikian sejumlah orang nekat menambang. Mereka mengaku terpaksa melakukannya lantaran terdesak kebutuhan hidup sehari-hari.

Liputan6.com, Sleman - Status Gunung Merapi telah lima hari ini dinaikkan menjadi waspada. Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY itu sendiri terlihat tenang. Sudah dua hari tak ada letusan dan aktifitas kegempaan juga semakin berkurang.

Akan tetapi, ratusan warga memilih tetap tinggal di pengungsian. Hal itu terlihat di Balai Desa Glagaharjo Cangkringan. Mereka mengaku khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan bila kembali ke rumahnya saat ini. Setelah tiga hari di pengungsian warga kini mengeluh jenuh dan khawatir terkena penyakit.

"Supaya saya itu jangan lama-lama disini yah segera pulang. Kalau Merapi itu sudah tentram yah kita pulang. Gak enak juga lama-lama," terang Wiji Wiyono salah satu pengungsi Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Minggu (27/5/2018)

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, dr Novita Krisnaeni mengatakan debu vulkanik yang banyak sehingga membuat para pengungsi terserang saluran pernapasan (ISPA), Diare, dan infeksi mata.

Naiknya status gunung itu membuat turunnya penambangan batu di lereng. Hal itu terlihat di lokasi penambangan yang berada di Sleman. Padahal biasanya tempat ini dipenuhi warga yang mengais rejeki dengan menambang batu atau pasir. Para penambang khawatir dengan letusan yang kerap mendadak.

Walau demikian sejumlah orang nekat menambang. Mereka mengaku terpaksa melakukannya lantaran terdesak kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan para penambang itu selalu memperhatikan keadaan puncak Gunung Merapi dan mengikuti arahan pihak berwenang.