Sukses

Umar Arsal Demokrat: Apa Maksud Darmin Nasution Salahkan SBY?

Umar Arsal menyesalkan sikap Darmin, padahal dia pernah sama-sama di pemerintahan yang dipimpin SBY.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Umar Arsal meminta kepada para pembantu Presiden Joko Widodo terutama kepada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution tidak mengambinghitamkan pemerintahan saat dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Menurut anggota Komisi V DPR itu, apa yang dilakukan SBY selama 10 tahun memimpin bangsa berjalan dengan baik terutama di bidang ekonomi. ‎

"Saya tidak mengerti apa maksud Pak Darmin yang menyalahkan Pak SBY saat memimpin bangsa. Dan kita tahu Pak Darmin pernah sama-sama di pemerintah saat itu. Jadi saya harapkan lebih baik Pak Darmin fokus bagaimana berupaya meningkatkan perekomian bangsa, tidak menyalahkan pemerintahan sebelumnya," ujar Umar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 18 Februari 2016.

Ketua Divisi Tanggap Darurat Dan Bencana DPP Partai Demokrat itu mengatakan, pemerintahan Jokowi saat ini tidak bisa bekerja dan memberikan yang terbaik, justru yang ada membuat kegaduhan.


"Cobalah buktikan kerja, mumpung waktu masih 3 tahun agar bisa buktikan kepada rakyat. Partai Demokrat dari awal akan selalu mendukung program pemerintah yang baik untuk rakyat, tapi bilamana program tersebut merugikan rakyat Partai Demokrat akan mengkritik," papar Umar.

Umar juga meminta kepada para pembantu Jokowi tidak membuat keharmonisan antaran SBY dan Jokowi terganggu.

"Kita tahu seorang negarawan SBY yang begitu perhatiannya pada bangsa, bahkan Pak SBY siap memberikan masukan dan saran oleh Pak Jokowi," jelas dia.

Darmin Nasution Membantah

Darmin pun membantan telah mengambinghitamkan SBY. "Sebenarnya saya tidak pernah mengkritik. Saya tidak merasa perlu menjelaskan karena saya tidak merasa mengkritik," kata Darmin.

Darmin Nasution menuturkan, dalam rapat kerja nasional (Rakernas) di Kementerian Perindustrian pada Selasa 16 Februari 2016, ia memang menjelaskan fakta-fakta tentang perkembangan industri dan ekonomi Indonesia secara menyeluruh.

Dalam pidatonya, Darmin menyebut pemerintahan SBY agak terlambat melakukan pembangunan smelter. Penjelasan yang diberikan saat itu, lanjut Darmin,  tanpa maksud menyerang sosok Ketua Umum Partai Demokrat itu.

"Saya tidak mengkritik, saya hanya menjelaskan perkembangan industri kita dan ekonomi kita kemudian ada referensi periode orba, referensi periode Pak SBY dan sebagainya. Normal saja itu fakta-fakta saja," tegas Darmin yang menjabat Gubernur Bank Indonesia saat SBY memimpin.

Dalam akun Twitternya, SBY merasa jadi kambing hitam atas masalah-masalah yang terjadi saat ini.

"Hingga saat ini, SBY dan pemerintahan SBY masih sering dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa," kata SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono seperti dikutip Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini