Sukses

Hujan Tak Halangi Wartawan Liput Persiapan Eksekusi Mati

Namun area peliputan wartawan dibatasi hingga pintu gerbang Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Cilacap - Hujan yang mengguyur Kota Cilacap, Jawa Tengah, sejak Sabtu sore tidak menghalangi puluhan wartawan media cetak maupun elektronik meliput persiapan eksekusi 5 terpidana mati kasus narkoba di Pulau Nusakambangan.

Di halaman Dermaga Wijayapura, Cilacap, puluhan wartawan yang beberapa di antaranya berasal dari luar negeri berkumpul di warung-warung makan sekitar tempat penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan itu.

Setiap kali ada mobil yang memasuki Dermaga Wijayapura, wartawan langsung berlarian menuju pintu gerbang tempat itu sambil menyiagakan kamera maupun alat rekamnya meskipun sedang hujan.

Namun area peliputan wartawan dibatasi hingga pintu gerbang Dermaga Wijayapura, sehingga awak media hanya bisa menduga-duga siapa yang baru datang ke tempat itu.

"Masih mending kalau ada yang bisa dikenali. Kalau tidak ada, kita hanya bisa menduga-duga saja," kata salah seorang kontributor televisi swasta nasional, Heri Susanto.

Ia mengatakan bahwa setiap kali ada eksekusi di Nusakambangan, wartawan kesulitan akses informasi karena banyak pejabat yang bungkam dengan alasan bukan kewenangannya untuk memberikan keterangan.

"Seharusnya di sini ada juru bicara dari kejaksaan sehingga wartawan tidak salah dalam membuat berita," kata dia yang telah beberapa kali meliput persiapan eksekusi di Nusakambangan.

Terkait hujan yang turun sejak Sabtu sore, dia mengatakan bahwa hal itu biasa terjadi saat menjelang eksekusi. Dalam hal ini, dia mencontohkan saat eksekusi Amrozi dan kawan-kawan pada tahun 2008 serta Jurit dan kawan-kawan pada tahun 2013.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hujan tidak menghalangi wartawan untuk mencari berita terkait eksekusi mati.

Sementara itu, salah seorang wartawan media cetak lokal, Adi Kurniawan mengaku sering kali membuat berita terkait eksekusii tanpa menyebut nama narasumber.

"Masih untung kalau kita bisa mendapatkan narasumber yang mau memberikan informasi terkait persiapan eksekusi meskipun mereka minta agar namanya jangan dimunculkan. Kita sering kali sulit mendapat informasi terbaru, paling dari rohaniwan pendamping terpidana mati atau dari sumber-sumber yang dapat dipercaya," beber dia.

Kejaksaan Agung siap mengeksekusi 6 terpidana mati pada Minggu 18 Januari dini hari nanti. 5 Terpidana mati akan dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap dan 1 lainnya akan dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah.

Berikut 6 terpidana mati yang akan dieksekusi:

1. Marco Archer Cardoso Moreira (WN Brasil) dieksekusi di Nusakambangan.
2. Rani Andriani alias Melisa Aprilia (WNI) dieksekusi di Nusakambangan.
3. Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam) dieksekusi di Boyolali.
4. Namaona Denis (WN Malawi) dieksekusi di Nusakambangan.
5. Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (WN Nigeria) dieksekusi di Nusakambangan.
6. Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (warga Belanda) ‎dieksekusi di Nusakambangan.

(Ant/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.