Sukses

Pengedar Sabu Berkemasan Permen di Jogja Dibekuk

"Baru kali ini kami menangkap pengedar dengan model memasukan sabu ke dalam bungkus permen," kata Kanit II SatResnarkoba Polres Sleman.

Liputan6.com, Yogyakarta - Heryananto mengedarkan sabu miliknya di Jogja dengan cara unik. Untuk mengelabui petugas, ia mengemas sabu pesanannya itu ke dalam bungkus sebuah permen.

Kanit II SatResnarkoba Polres Sleman Akp Noor Dwi Cahyanto mengatakan kemasan sabu ini sangat mirip dengan tampilan permen aslinya. Namun jika dilihat lebih teliti, akan tampak perbedaannya dari bentuk fisiknya.

"Baru kali ini kami menangkap pengedar dengan model memasukan sabu ke dalam bungkus permen," Ucap Dwi di Yogyakarta, Kamis (05/06/2014).

Dwi mengatakan, tersangka warga Pandawaharjo Sewon Bantul itu mengaku mendapat perintah dari seseorang untuk mengantarkan sabu kepada pemesan via sms. Ketika mengirim pesanan, tersangka membungkus sabu paket kecil itu ke dalam bungkus permen lalu diletakan pada suatu tempat yang telah disepakati.

Sabu yang sudah ditakar ini dimasukan ke dalam pipet yang lalu kedua ujungnya ditutup dengan cara dibakar dan dibungkus kertas. Setelah mirip permen, baru dimasukan ke dalam bungkus permen.

"Ya kira-kira 0,5 gram per paketnya. Sistemnya uang ditransfer lalu letak barangnya diberitahu via sms," kata Dwi.

Dwi menjelaskan tersangka Heryananto ditangkap di Dusun Gendekan, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul pada Rabu 4 Juni 2014 malam. Pihaknya memperoleh
informasi mengenai tersangka dari laporan warga yang curiga dengan gelagat pelaku di sekitar kompleks kampus UPN Yogyakarta.

Setelah mendapat laporan, polisi langsung meluncur ke lokasi dan membuntutinya sampai rumah."Kita masih gali terus termasuk orang yang menyuruh dan memesan barang tersebut," ujarnya.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti 20 gram sabu yang dipecah dalam kemasan 20 bungkus permen, dan 20 butir pil ekstasi yang dimasukkan dalam wadah tas plastik hitam.

Sementara itu, Heryananto mengaku barang haram itu didapatnya dari orang yang dikenal lewat telepon. Orang tersebut memintanya untuk meletakkan sabu yang telah ditentukan.

Selain mengedarkan sabu permen, ia juga ikut menikmati sabu yang diedarkannya. Dari hasil pekerjaan ini, ia mendapat upah satu permen sabu dari 10 permen yang diedarkannya.

"Per bungkus harganya Rp 500 ribu. Sudah dua kali saya mengantar sabu," kata Heryananto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini