Sukses

Genjot Sport Tourism, Menparekraf Sandiaga Mimpi Bikin Acara Marathon Kelas Dunia di Indonesia

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bermimpi Indonesia bisa menggelar acara maraton kelas dunia ke depannya setelah melihat besarnya antusias dan dukungan untuk POCARI SWEAT Run, yang menjadi acara maraton terbesar di Indonesia saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengaku menunggu perkembangan yang lebih baik dari sektor pariwisata olahraga atau sport tourism. Sandi menyatakan bahwa Indonesia perlu mengejar dan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) untuk ikut serta dalam acara-acara olahraga besar dalam negeri, salah satunya adalah maraton POCARI SWEAT Run yang merupakan acara maraton terbesar di Indonesia saat ini.

"Mimpi saya ya Bandung ini kan kalau diliat dari kondisi cuaca dan juga keindahannya ini memang salah satu trek lari yang terindah. Saya mimpi ini bisa jadi naik kelasnya ke event internasional dan suatu saat dari 15 ribu peserta lari ini, 20 persen bisa datang dari wisatawan mancanegara," sebut Sandi ketika ditemui pada acara Konferensi Pers POCARI SWEAT Run 2024 di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (26/05/2024).

Sandi menargetkan setidaknya empat hingga lima kota di Indonesia bisa menjadi tuan rumah bagi kegiatan olahraga kelas dunia demi mengejar ketertinggalan dalam sport tourism. Ia optimistis hal itu bisa terwujud melihat negara-negara dengan posisi indek pariwisata lebih rendah dari Indonesia, bisa punya acara maraton kelas dunia, seperti Belgia, Selandia Baru, dan Turki.

"Kalau kita lebih seriusin tahun depan, semoga kita bisa naik ke label Silver terus Gold dan siapa tahu bisa jadi World Major Marathon," sebut Sandi. 

Sebelumnya, World Economic Forum merilis ranking indeks pariwisata dunia dan menempatkan Indonesia pada posisi 22 dari 119 negara yang didata. Hal ini menunjukkan perkembangan positif dari sektor yang ditargetkan akan menyumbang 4,5 persen Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tips Maraton ala Sandiaga Uno

Selain bicara perihal pariwisata olahraga, Sandi yang juga senang hati membagikan tipsnya ketika hendak mengikuti acara maraton. Hal pertama yang Sandi ingatkan adalah persiapan sebelum ikut acara lari jarak jauh tersebut. Pada tahun ini, Sandi sudah menyelesaikan Tokyo Marathon 2024.

"Lari itu perlu persiapan, jadi kita perlu mengecek kesehatan kita. Kenalilah badan kita, kenalilah kekuatan kita," sebut Sandi.

Ia mengaku bahwa persiapan untuk maraton jadi hal krusial mengingat olahraga tersebut dilakukan dalam waktu yang tidak sebentar. Selain soal persiapan, Sandi mengingatkan untuk selalu lakukan peregangan, baik sebelum memulai, atau ketika sudah selesai berlari.

"Peregangan tidak hanya di awal ya, tapi di akhir juga untuk cooling down," tuturnya.

Pria 54 tahun tersebut tampak bugar setelah menyelesaikan lari maraton 10 kilometer di Car Free Day Senayan dalam rangka 5K Run bersama Pocari Sweat menuju POCARI SWEAT Run 2024. Ia pun mengaku, rutinitas dan persiapan lari yang dibagikannya sudah ia jalankan sejak lama dan jadi kunci kebugarannya dalam berlari.

3 dari 4 halaman

Kemenkes Imbau Peserta Maraton untuk Selalu Jaga Hidrasi

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Dirjen Kesmas Kemenkes), Maria Endang Sumiwi yang juga hadir dalam acara tersebut mengingatkan para peserta yang akan mengikuti kegiatan maraton untuk selalu minum air putih dan menjaga hidrasi diri sendiri.

"Selalu hidrasi karena hidrasi penting sekali. Paling penting itu hidrasi, dalam keadaan normal saja kita harus minum 8 gelas sehari. Nah ini kalau, ibu hamil, ibu menyusui harus lebih banyak bisa 14 gelas, apalagi yang melakukan olahraga seperti ini," sebut Maria.

Ia juga mengimbau para peserta untuk mengecek kesehatan sebelum lari untuk mengetahui apakah badan mereka cukup bugar untuk berolahraga dalam waktu yang lama, seperti maraton. Maria juga menegaskan bahwa pelari dan mereka yang berolahraga dalam durasi panjang dan intensif harus memperhatikan kapan harus berhenti.

"Tanda-tanda setop lari itu ada detak jantung yang terlalu cepat, nafas yang terlalu sesak, itu harus mencari pertolongan yang disediakan," sebut Maria. "Yang tahu kondisi kita kan kita sendiri ya, jadi langsung cari pertolongan medis," tambahnya.

 

4 dari 4 halaman

POCARI SWEAT Run 2024 Bakal Diikuti 15 Ribu Peserta

Gelaran POCARI SWEAT Run Indonesia 2024 sudah memasuki tahun ke-11. Acara ini akan kembali digelar di Bandung pada 20--21 Juli 2024. Sejauh ini, 15 ribu tiket acara offline yang tersedia sudah terjual habis dan hanya tersisa tiket untuk virtual run yang bisa dilakukan dari mana saja.

Acara maraton hybrid terbesar di Indonesia ini menargetkan 30 ribu pelari secara keseluruhan dan akan dilaksanakan selama dua hari, hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh POCARI SWEAT Run Indonesia. Untuk hal ini, Puspita Winawati selaku Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka yang membawahi Pocari Sweat menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan ekosistem #saferunning untuk memastikan peserta yang ikut dalam kegiatan bisa berlari dengan nyaman dan aman.

Ada beberapa kategori maraton yang diadakan, seperti maraton, half-marathon, 10 kilometer, dan 5 kilometer. Para pelari akan memulai kegiatan mereka dari titik awal yaitu, Gedung Sate, Bandung. Meski kuota untuk acara langsung sudah penuh, namun peserta masih bisa mendaftar untuk lari virtual lewat registrasi POCARI SWEAT Run virtual yang masih akan terus dibuka hingga 15 Juli 2024.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini