Sukses

Tudingan HYBE Manipulasi Tangga Lagu demi BTS Kembali Mencuat Usai Pengadilan Singgung Praktik Ilegal

Tuduhan yang paling mencuat dan sedang ramai dibahas kembali adalah dugaan keterlibatan HYBE dalam manipulasi tangga lagu yang terkait dengan mini album BTS “The Most Beautiful Moment In Life”, yang dirilis pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai tuduhan sedang mengarah pada agensi grup BTS, HYBE seperti tuduhan manipulasi tangga lagu pencurian konsep kreatif, dan bahkan dikaitkan dengan sekte sesat. Forum online baru-baru ini telah melihat banyaknya klaim seputar BTS, yang mendorong adanya kejelasan melalui pernyataan dari HYBE.

Media Korea Donga.com bertanya tentang apakah HYBE berencana untuk secara resmi menangani masalah ini, dan seorang perwakilan dari HYBE menyatakan bahwa mereka sedang meninjau masalah tersebut. Dilansir dari Koreaboo, Senin (29/4/2024), tuduhan yang paling mencuat dan sedang ramai dibahas kembali adalah dugaan keterlibatan HYBE dalam manipulasi tangga lagu yang terkait dengan mini album BTS “The Most Beautiful Moment In Life”, yang dirilis pada 2015.

Mini album ini menampilkan single "I NEED U" yang menduduki puncak tangga lagu, yang secara signifikan mendongkrak popularitas BTS pada saat itu. Dokumen dan diskusi dari tahun 2017 beredar secara online, menuduh seorang pria yang disebut "Mr. A" melakukan pemerasan uang dengan mengancam untuk mengekspos dugaan penggunaan strategi pemasaran yang kontroversial oleh BTS.

Selama periode inilah Mr A dilaporkan terlibat dalam taktik ini, yang akhirnya berujung pada dakwaan hukum. Menurut dokumen pengadilan, Mr A dihukum karena mengeksploitasi informasi rahasia dari transaksi bisnisnya dan mengancam akan merilisnya kecuali dibayar. Terlepas dari dugaan praktik ilegal HYBE yang mencurigakan, pengadilan mengakui adanya upaya manipulasi dan menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada A.

Pada 2018, seseorang yang mengaku sebagai A membagikan sebuah unggahan yang membuatnya diduga terlibat dalam manipulasi tangga lagu ilegal atas nama BTS, dan mengklaim tidak membayar jasa tersebut, dan kemudian dipenjara setelah mencoba memaksa agensi.

Tuduhan kedua datang dari seorang mantan model dan editor ZUZN, sebuah majalah dewasa. Dikenal sebagai Duri, editor tersebut menuduh Bang Si Hyuk dari HYBE mencuri konsep dan ide "wet" miliknya dan menggunakannya tanpa izin untuk pemotretan konsep foto "The Most Beautiful Moment In Life" milik BTS.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pernyataan Pihak HYBE

 

Terakhir, HYBE dan BTS menghadapi klaim serius karena secara tidak langsung mempromosikan dan terkait dengan sekte terkenal yang dikenal sebagai Dahn World. Organisasi yang diduga beroperasi sebagai komunitas meditasi ini dituduh punya karakteristik seperti sekte.

Sejumlah warganet mengatakan bahwa BTS dan artis HYBE lainnya secara tidak langsung mempromosikan grup ini dengan simbol-simbol yang terkait dengan musik mereka. Ketika tuduhan tersebut terus beredar secara online, terdapat banyak kebingungan yang menyelimutinya. Oleh karena itu warganet menunggu tanggapan dan penjelasan yang jelas dari perusahaan tersebut."

Seorang pengacara bernama No Jong Eun from Law Firm JoonJae baru-baru ini bahkan kembali mengungkit pernyataan pihak pengadilan tentang terjadinya praktik marketing illegal yang sering disebut dengan saejegi marketing. saejegi marketing artinya label rekaman membayar stasiun radio komersial untuk memutar lagu penyanyi tanpa mengungkapkan pembayarannya.

Pihak HYBE yang merupakan bagian dari BIGHIT Music sudah mengumumkan akan melakukan gugatan perdata dan menyatakan, "Ada sejumlah upaya terorganisir belakangan ini untuk menghancurkan dan menodai reputasi BTS. Kami sudah menegaskan posisi kami pada 2017 (menyangkal tuduhan praktik ilegal) dan tetap mempertahankan posisi tersebut."

Tak hanya soal BTS, HYBE juga menghadapi konflik dengan Min Hee Jin. Hubungan kedua pihak memanas, dan menimbulkan gelombang kontroversi di media sosial sejak Senin, 22 April 2024. Perempuan berusia 45 tahun ini sebelumnya dilaporkan mencoba membawa ADOR bersamanya keluar dari perusahaan raksasa Korea Selatan itu.

 

3 dari 4 halaman

Konflik Mee Hee Jin dan HYBE

 

Menanggapi klaim tersebut, dilansir dari Koreaboo, Selasa, 23 April 2024, HYBE menyatakan mereka telah memulai audit terhadap Min. Menyusul pernyataan tersebut, media lokal melaporkan bahwa audit tersebut mencakup tuduhan, termasuk dugaan kebocoran informasi penting, konsultasi eksternal yang tidak tepat, kebocoran informasi pribadi artis, dan penyimpangan personel.

Audit tersebut dikirim ke CEO ADOR Min Hee Jin, serta wakil CEO "A" dan "B." Tujuan kuesioner audit adalah memverifikasi konspirasi untuk mengambil alih hak pengelolaan ADOR. Saat ini, HYBE memiliki 80 persen saham label tersebut, sedangkan Min berhak atas 20 persen saham.

Dalam proses audit, HYBE mengklaim menemukan bukti tidak langsung bahwa Min, serta wakil CEO A dan B menerima konsultasi eksternal mengenai manajemen label yang menaungi NewJeans tersebut. Konsultasi tersebut disebut "membantu mereka menyusun rencana mengambil alih hak pengelolaan (ADOR) dari HYBE."

Publikasi Korea Selatan melaporkan bahwa ADOR diduga telah menyiapkan rencana melakukan hal ini sejak awal tahun 2024. Mereka diduga berencana membuat HYBE menjual 80 persen sahamnya di ADOR pada investor yang telah "dimenangkan" manajemen internal ADOR.

 

4 dari 4 halaman

Manipulasi Opini Publik

 

Rencana tersebut, kata HYBE, akan dijalankan dengan memanipulasi opini publik untuk menciptakan kesan bahwa perusahaan itu mengajukan tuntutan yang tidak adil pada sublabelnya, ADOR. Selama menggarap rencana rahasia ini, Min Hee Jin, serta wakil CEO A dan B dilaporkan secara sewenang-wenang membocorkan informasi para artis perusahaan itu pada penasihat investasi asing, perusahaan ekuitas swasta, analis perusahaan sekuritas, dan konsultan.

Informasi yang bocor berisi kontrak yang ditandatangani antara ADOR dan HYBE. Laporan tersebut juga menuduh bahwa ketiganya diam-diam mencoba memanipulasi opini publik tentang artis HYBE secara negatif untuk menciptakan kesan buruk secara keseluruhan terhadap perusahaan itu.

Mereka juga disebut-sebut sudah menghubungi orangtua artis ADOR untuk memihak ketiganya. Saat ini, hanya NewJeans yang berada di bawah ADOR. Laporan mengklaim bahwa wakil CEO A memainkan peran kunci. Ia baru saja pindah dari HYBE ke ADOR, mengamankan sejumlah besar rahasia dagang utama dari HYBE dan menggunakannya untuk "mengamankan" hak pengelolaan label itu. Ini termasuk informasi keuangan dan kontrak.

Proses audit dilaporkan mengungkap bahwa informasi artis telah bocor. Ini termasuk foto para trainee serta informasi kesehatan pribadi. Lalu, mengenai tuduhan perekrutan personel tidak tepat, ADOR diduga mempekerjakan staf setelah ada permintaan dari pihak luar. Informasi pribadi karyawan tersebut bocor, serta informasi penting HR label.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini